Menpar: Semoga Masyarakat Sulteng Selalu Dalam Lindungan Allah SWT

oleh -8,443 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengirimkan doa bagi masyarakat Sulawesi Tengah. Khususnya bagi Palu dan Donggala yang terkena bencana gempa dan tsunami.

Menteri Arief mendoakan agar masyarakat yang terkena bencana, baik langsung maupun tidak langsung, diberi ketabahan, kesabaran, dan kesehatan. Serta selalu dalam lindungan Allah SWT.

Mengutip Q.S. Al Insyirah, Menteri asal Banyuwangi ini mengatakan setiap kesulitan, pasti ada kemudahan. Dia berharap masyarakat Palu mampu untuk bersama-sama bangkit.

“Jika kita mengalami sakit, itu adalah cara Allah mengampuni dosa-dosa kita. Tergantung pada bagaimana cara kita menilai musibah. Trauma Healing terbaik adalah dengan berprasangka baik kepada Allah. Jangan lupa Sabar, Syukur, dan Shalat,” tutur Menpar Arief Yahya, Minggu (30/9).

Menpar juga terus memonitor semua informasi dan perkembangan terkini di Palu dan Donggala. Untuk itu, Kemenpar juga berkoordinasi dengan jajaran instansi terkait. Baik di pusat maupun daerah.

Kemenpar akan secara periodic mengeluarkan official statement. Fungsinya untuk memberikan informasi terkini di Sulawesi Tengah. Khususnya Palu dan Donggala.

“Kita akan terus memonitor dampak gempa. Khususnya terhadap ekosistem industri pariwisata. Kita juga akan sampaikan ke masyarakat mengenai telekomunikasi, transportasi dan turis (3T). Karena, itulah yang dibutuhkan oleh keluarga yang sedang berwisata di Palu dan Donggala,” ungkap Arief Yahya.

Selan itu, Kemenpar juga mengaktifkan Tim Crisis Center (TCC). Sasarannya untuk memantau Akses, Amenitas, dan Atraksi (3A) yang terkait langsung dengan wisatawan di Palu dan sekitarnya.

Tim Crisis Center Kemenpar berpedoman pada laporan dan informasi dari BMKG dan BNPB, baik pusat maupun daerah. Serta menggunakan seluruh kanal media dan instrumen media monitoring.

Tidak hanya itu, Menpar juga langsung menyusun program recovery untuk Palu dan Donggala. Tujuannya, untuk memastikan pariwisata tetap aman.

“Kemenpar telah menyusun program recovery yang merupakan strategi pemulihan destinasi wisata terdampak dan promosi pariwisata tidak terdampak pasca-gempa Palu,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Ditambahkan Menpar, apa yang sudah dilakukan saat musibah gempa Lombok, bisa dilakukan juga di Palu. Semuanya akan diajak bersama-sama melakukan recovery.

“Semua stakeholders pariwisata harus bergandengan tangan. Contohnya seperti di Lombok. Masyarakatnya diberikan trauma healing, wisatawan diberikan pelayanan yang maksimal dan pariwisatanya harus bangkit,” pungkas Menpar Arief Yahya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *