46 Ribu Petani Bandung Barat Terdaftar Jadi Penerima Kartu Tani

oleh -475 views
oleh

BANDUNG – Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus mensosialisasikan Kartu Tani meski sudah mendapatkan hasil optimal. Dari target maksimum sebanyak 48 ribu kartu, kini petani yang ikut mendaftar untuk mendapatkan Kartu Tani telah mencapai 46 ribu orang.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap Kartu Tani dimaksimalkan kegunaannya. Pasalnya, mulai tahun depan, pembagian pupuk bersubsidi hanya diberikan lewat Kartu Tani bagi petani yang sudah tergabung dalam kelompok tani.

“Kartu Tani harus dimaksimalkan. Tujuannya agar alokasi pupuk bersubsidi tersalurkan tepat sasaran,” ujar Mentan SYL, Kamis (15/10).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, program Kartu Tani di Bandung Barat dinilai salah satu yang terbaik dibanding daerah lain karena sejumlah faktor. Di antaranya implementasi penyaluran, tingkat implementasi penggunaan, hingga upload e-RDKK sebagai database kartu tani.

“Seluruh program kartu tani nasional kemarin dievaluasi. Dan Bandung Barat salah satu yang terbaik dari segi implementasi, transaksi, hingga penyusunan e-RDKK sebagai basis data program kartu tani itu,” kata Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy mengakui, program Kartu Tani untuk pembelian pupuk bersubsidi yang telah di-launching sejak 2018, diharapkan bisa menjadi “kartu sakti” bagi petani.

“Kartu Tani bisa disebut sebagai kartu sakti dengan multifungsi. Petani yang telah memiliki Kartu Tani tentunya sangat beruntung. Kartu Tani tak sekadar sebagai kartu identitas petani, namun memiliki banyak manfaat lain bagi petani, sehingga memudahkan petani dalam melakukan transaksi,” jelas Sarwo Edhy.

Mengingat Kartu Tani ini sendiri merupakan alat transaksi yang berbentuk kartu debit, akan bisa berfungsi sebagai pendataan penerimaan jatah pupuk bersubsidi. Kartu Tani juga bisa digunakan untuk transaksi.

“Petani yang telah menerima Kartu Tani bisa memanfaatkannya untuk menebus pupuk bersubsidi di kios pupuk. Dengan adanya Kartu Tani ini menebus pupuk bersubsidi jadi lebih praktis dan mudah,” kata Sarwo Edhy.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bandung Barat Heru Budi Parmono mengatakan, pihaknya masih mempunyai waktu sampai pertengahan November 2020 untuk memaksimalkan keikutsertaan petani dalam program dari Kementan.

“Animonya sangat bagus, tercatat sudah ada 46 ribu petani yang mendaftar walaupun data per 25 Agustus baru 30 ribu yang kartu tani sudah terbit dan dapat dipergunakan,” ujar Heru.

Heru menjelaskan bagi petani yang benar-benar serius ingin mendapatkan kartu yang memiliki banyak manfaat ini, perlu mengikuti persyaratan yang telah ditetapkan. Yakni harus tergabung dalam kelompok tani, dan mengusulkan Elektrik Rincian Detail Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

Kartu Tani sudah diberlakukan semenjak 1 September 2020 salah satunya di daerah jawa, kelebihan dari kartu ini para petani akan menerima kemudahan mendapatkan pupuk bersubsidi dan memperoleh akses Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini, di Bandung Barat sudah tersebar 90 kios yang dapat melayani penjualan pupuk bersubsidi dengan menggunakan Kartu Tani.

“Hampir mirip seperti ATM, para petani tinggal menggesek kartu ke kios yang menjadi agen penyalur. Kita berharap nantinya akan semakin banyak bertambah jumlah kios yang melayani sebagai bentuk kemudahan buat para petani mendapatkan pupuk bersubsidi,” harapnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *