5 Poktan di Ngada Dapat Bantuan Mesin Pompa Air dari Kementan

oleh -543 views
oleh

BAJAWA – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Angelius Wake Kako (AWK) memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada. Bantuan berupa lima unit pompa air berkapasitas besar bagi 5 Poktan.

Bantuan tersebut diserahkan oleh di Kecamatan Golewa, Bonefasius Wuda, kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngada, Paskalis Wale Bai, dan selanjutnya langsung diserahkan kepada perwakilan dari 5 kelompok tani bertempat di Desa Ulubelu, Kecamatan Golewa.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, semua bantuan Alsintan dari Pemerintah gratis. Bila ada biaya tebus atau semacamnya, itu adalah perbuatan oknum. Petani apabila mempunyai informasi adanya pungutan liar (pungli) terkait Alsintan, diharapkan melaporkan ke pihak yang berwenang.

“Semua sumber pembiayaan alsintan sudah diatur dalam Buku Pedoman Umum Bantuan Alsintan sejak tahun 2015. Sumber pembiayaan untuk penyediaan dan penyaluran alsintan bersumber dari DIPA Satuan Kerja Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian pada belanja barang (belanja peralatan dan mesin) untuk diserahkan kepada pemerintah desa dan petani. Jadi tidak ada biaya yang dibebankan ke petani selain bahan bakar dan perawatan mesin saja,” ujar Mentan SYL, Selasa (15/12).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy menuturkan, digelontorkannya bantuan alsintan ini untuk mengubah wajah pertanian. Jika selama ini bertani identik dengan sesuatu yang kotor, maka ke depan tidak lagi. Dengan alsintan, petani bisa langsung mengolah lahan secara modern.

“Kita berikan peralatan modern, tidak tradisional seperti cangkul, sabit atau semacamnya. Semuanya Gratis,” ujar Sarwo Edhy.

Pengguna alsintan bantuan pemerintah inipun diatur bersama dan ditetapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota setelah melalui proses verifikasi petugas Dinas Pertanian Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Direktorat Alat dan Mesin Pertanian.

“Kadang di lapangan terjadi salah paham mengenai bantuan alsintan yang pemerintah berikan. Petani kerap beranggapan alsintan yang pemerintah berikan itu bisa langsung dibawa pulang,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya, alsintan tersebut untuk didistribusikan kepada kelompok yang sudah terdata mendapat bantuan pemerintah.

“Memang masih banyak kelompok petani yang belum mendapatkan alsintan. Ini hanya masalah waktu saja,” tuturnya.

AWK mengatakan, bantuan lima unit mesin pompa air tersebut merupakan hasil kerjasama dengan Kementerian Pertanian RI melalui Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian. Selain hasil kerjasama, bantuan tersebut juga merupakan bentuk kepedulian AWK atas aspirasi dan keluhan langsung dari masyarakat (petani, red) dalam kegiatan kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu.

“Dalam setiap kunker dan bertemu dengan para petani, saya selalu menekankan bahwa logika kemakmuran hanya bisa didapat dari peningkatan produktivitas dan teknologi pertanian. Sehingga bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani holtikultura demi kemakmuran masyarakat,” ungkap AWK.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Ngada, Paskalis berharap agar kelompok tani yang mendapatkan bantuan Alsintan tersebut dapat memanfaatkan sebaik-baiknya bantuan itu untuk pemenuhan kebutuhan pertanian. Sehingga bisa meningkatkan produktivitas tanaman hortikultura mereka.

“Masyarakat masih sangat membutuhkan alsintan lainnya, sehingga pemerintah jangan pernah jenuh-jenuh untuk memberikan bantuan dan mendampingi masyarakat. Terima kasih Senator AWK yang sudah peduli dengan petani di Ngada,” ungkap Paskalis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *