Banyak Keuntungan, Member READSI Diminta Akses KUR Pertanian

oleh -244 views
oleh

JAKARTA – Kredit Usaha Rakyat (KUR) saat ini sangat ramah kepada para calon debiturnya. Menyikapi implementasi PPKM, ada banyak kemudahan dan manfaat yang ditawarkan. KUR sektor pertanian juga sedang bergairah dengan slot besar. Momentum besar tersebut tentu dapat dimanfaatkan dan diakses oleh member Rural Empowerment Agricultural and Development Scalling Up Initiative (READSI) Kementan.

“Petani bisa mengakses KUR sektor pertanian  untuk menguatkan permodalan usahataninya. Harapannya, usahataninya tumbuh dan berkembang. Dengan begitu, ada banyak manfaat yang dihasilkan. Kesejahteraan petani sudah pasti meningkat, lalu tidak kalah penting tersedianya lapangan pekerjaan,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Sektor pertanian saat ini tumbuh kompetitif di masa pandemi Covid-19. Indikatornya adalah serapan KUR yang sangat potensial. Ada kenaikkan serapan KUR sepanjang 2021 dan porsinya mencapai 29,8%. Total penyalurannya sebesar Rp42,7 Triliun. Slot tersebut naik 0,8% dari 2020, meski tahun ini masih menyisakan waktu panjang. Adapun porsi KUR pada 2019 sebesar 26%.

Berdasarkan realisasi saat ini, penyaluran KUR untuk sektor pertanian dari Januari hingga 25 Juli 2021 mencapai Rp41,89 Triliun. Dominasi serapannya masuk subsektor perkebunan kelapa sawit sebesar Rp9,5 Triliun, lalu pertanian Padi senilai Rp p7,8 Triliun. Adapun subsektor perkebunan tanaman lainnya dan kehutanan mencapai Rp5,5 Triliun.

“Pemerintah selalu memenuhi kebutuhan petani. Kami akan bantu petani. Selain akses permodalan usaha melalui KUR, kami akan bantu pemenuhan kebutuhan saprodi petani. Terkait alsintan juga akan difasilitasi, meski ada syarat administrasi pembiayaan 30% yang harus dipenuhi. Intinya pemerintah akan hadir untuk memberikan solusi kepada petani,” terang SYL.

Memberi space luas untuk KUR, ada banyak fasilitas terbaik yang bisa dinikmati petani. Apalagi, kondisinya saat ini sedang pandemi dan pemerintah mendorong setiap usaha yang dikembangkan rakyatnya. Memberi kemudahan, pemerintah menyalurkan KUR sektor pertanian dengan subaidi bunga sebesar 3% untuk 2021. Porsi pencairan KUR tanpa agunan juga naik dari Rp50 Juta menjadi Rp100 Juta.

Fasilitas ramah yang diberikan pemerintah semakin panjang dengan beragam relaksasi KUR. Sebut saja, adanya penundaan pembayaran pokok, perpanjangan jangka waktu, dan penambahan limit KUR. Percepatan pencairan pembiayaan pertanian bahaon melibatkan stakeholder. Bank atau lembaga penyalur memberi akses besar kepada kelompok atau Klaster komoditas pertanian melalui kemitraan.

Pemerintah juga mendorong percepatan implementasi Bisnis Model One Village One Product (OVOP) dan One Pesantren One Product (OPOP). Penerapannya melalui Pola Cluster dengan Pembiayaan KUR. Komposisinya melalui korporatisasi pertanian dengan pembiayaan murah bagi KUR khusus kelompok atau klaster pertanian.

“KUR menjadi pendorong usahatani yang sangat positif. Artinya, petani memiliki peluang besar untuk menumbuhkan unit usahataninya. Pengembangan bisnis seperti ini tentu sangat bagus,” jelas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Dedi Nursyamsi.

Ditopang program READSI, saat ini ada banyak petani layak debitur. Manajemen keuangan mereka sanagt sehat. Salah satu indikatornya adalah ketaatan pembayaran iuran rutin bagi kelompok taninya. Sebagai contoh ada Poktan Bahtra di Pohuwato, Gorontalo. Dengan basic jagung, Poktan Bahtra memiliki simpanan uang anggota Rp450 Ribu di bank.

Jumlah totalnya menjadi Rp7.910.000 seiring terkumpulnya simpanan pengadaan alsintan dengan nominal Rp7.460.000. Sama seperti Bahtra, profil positif debitur ditunjukan Poktan Molopoga II mampu menyetorkan simpanan anggota Rp765.000. Untuk simpanan alsintan Rp4.072.000 dan jumlah totalnya Rp4.837.000.

“Kami mendorong petani untuk mengoptimalkan KUR. Slotnya masih besar. Segera akses KUR karena suku bunganya juga rendah. Dengan READSI, petani memiliki kemampuan angsuran yang bagus. Potensi risiko gagal bayarnya pun kecil,” tegas Dedi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *