Berkat Embung Ditjen PSP, Luas Areal Lahan Terairi di Blitar meningkat

oleh -449 views
oleh

BLITAR – Kementerian Pertanian, melalui Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), mendukung pembangunan pertanian di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dengan membangun embung. Hasilnya, lahan yang terairi meningkat menjadi 30 hektare, dari sebelumnya hanya 15 hektare.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pembangunan infrastruktur konservasi air seperti embung, dilakukan Kementan untuk memastikan pertanian tetap berlangsung.

“Salah satu prioritas Kementerian Pertanian adalah mendukung kegiatan yang bisa berdampak pada ketahanan pangan, seperti pembangunan embung.
Dengan cara ini, kita membantu petani menjamin ketersediaan air, khususnya dalam musim kemarau. Selain itu embung bisa dimanfaatkan untuk mengelola air saat musim hujan nanti. Sehingga pertanian akan terus berlangsung maksimal,” tuturnya, Rabu (23/9/2020)

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy, mengatakan, pembanguan embung ini sejalan juga dengan semangat pembangunan pertanian di Kabupaten Blitar.

“Karena, pembangunan infrastruktur pertanian, utamanya sumber-sumber air, menjadi salah satu prioritas utama pembangunan di Kabupaten Blitar pada tahun 2020 ini. Sedangkan pembangunan infrastruktur pertanian juga sedang intens dilakukan oleh pemerintah pusat yang dalam hal ini adalah Kementerian Pertanian,” tuturnya.

Dijelaskan Sarwo Edhy, Melalui Ditjen PSP, Kementerian Pertanian melaksanakan pembangunan infrastruktur sumberdaya air di Kabupaten Blitar berupa embung yang dilaksanakan di Desa Pasiraman Kecamatan Wonotirto.

“Di Blitar selatan, sebagian besar pertaniannya adalah tadah hujan dan beberapa sungai kecil. Dengan adanya bantuan pembangunan
Embung diharapkan dapat meningkatkan luas areal tanam di musim kemarau,” katanya.

Pembangunan embung Ditjen PSP di Blitar dilakukan Kelompok Mugi Lestari, Desa Pasiraman, Kecamatan Wonotirto, dengan menggunakan tadah hujan.

“Sebelum ada Embung, lahan yang terairi di tempat ini hanya sekitar 15 hektare. Namun, setelah terbangunnya Embung ini, air bisa mengairi 30 hektare lahan pertanian yang utamanya komoditas hortikultura yaitu tanaman cabe, melon, dan pengembangan bawang merah,” terang Sarwo Edhy lagi.

Pembangunan embung dilaksanakan dengan metode swakelola dengan memakai Geomembran karena topografi di wilayah Blitar merupakan tanah labil dan gerak. Bila dilaksanakan dengan pasangan batu, dikhawatirkan tidak bertahan lama. Sedangkan kapasitas embung mencapai 500 M3 lebih.

Memasuki bulan September Tahun 2020 ini, keberadaan embung di Poktan Mugi Lestari yang berada di desa Pasiraman Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar sangat bermanfaat, khususnya bagi petani sekitar embung untuk menjadi sumber pengairan.

Petani yang tergabung dalam Poktan Mugi Lestari pun merasakan dampak positif dari bantuan embung. Mereka berharap embung bisa membantu menunjang usaha tani agar lebih maju dan produktif.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *