Berkontribusi Pada Penyediaan Pangan Nasional, Banyuasin Lakukan Percepatan Tanam

oleh -1,106 views
oleh

BANYUASIN – Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi salah satu kabupaten yang mampu menjaga ketahanan pangan. Banyuasin bahkan berkontribusi hingga 33% dalam penyediaan pangan di Sumatera Selatan, bahkan nasional. Banyuasin kini sedang percepatan tanam untuk mengantisipasi Musim Kemarau dan pandemi Covid-19.

Banyuasin memiliki lahan pertanian seluas 174.371 hektar. Terdiri dari lahan rawa pasang surut seluas 148.658 hektar, dan lahan rawa lebak seluas 25.713 hektar. Sedangkan luas lahan pertanian di Provinsi Sumatera Selatan sekitar 510,557 hektar.

Menurut Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin, Rukiyati, untuk memenuhi penyediaan pangan menghadapi Musim Kemarau (MK) 2020 dan antisipasi dampak pandemi Covid-19, Kabupaten Banyuasin harus melakukan percepatan tanam padi April-September (ASEP) 2020. Target tanamnya seluas 53.013 hektar. Salah satu penyumbang yang cukup besar adalah dari Kecamatan Rambutan.

“Kecamatan Rambutan dan Kecamatan Tanjung Lago merupakan kecamatan yang mendapat mendapatkan program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP), yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat perdesaan dengan memperhatikan sistem irigasi,” tutur Rukiyati.

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian/Kostratani Rambutan, Sunarno, menyampaikan bahwa kegiatan percepatan tanam ASEP 2020 sedang berlangsung dengan target seluas 5009 hektar. Hampir sekitar 500 hektar berada di aliran sungai Kali Padang, meliputi empat desa yaitu Desa Tanjung kerang, Desa Baru, Desa Durian Gadis dan Desa Parit.

Ke empat desa tersebut masuk dalam kegiatan IPDMIP tahun 2019 dan telah melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang (Farmer Field School) Budidaya Padi Rawa Lebak.

“Kita berharap terjadi transfer knowledge dari ketua kelompok tani peserta Sekolah Lapang Budidaya Padi Rawa Lebak ke anggota kelompok/petani lainnya. Sehingga, ketua kelompok tani bisa ikut membantu para penyuluh melaksanakan program utama Kementerian Pertanian untuk support program Kostratani,” ujar Sunarno.

Ketua Gapoktan Usaha Bersama dari Desa Durian Gadis Nang Otok, yang juga salah satu alumni perserta Sekolah Lapang Budidaya Padi Rawa Lebak, mengatakan siap menerapkan ilmunya. Ia juga akan mengajak kelompok taninya untuk menerapkan penggunaan benih unggul berlabel.

Serta melakukan pengolahan tanah dengan menggunakan hand tracktor sebanyak 2 kali dan penggunaan pupuk berimbang serta memanfaatkan pompa untuk mengantisipasi kekeringan dengan mengambil dari aliran sungai Kali Padang.

Semangat Kostratani Rambutan ini sangat diapresiasi oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.

“Kostratani telah mampu meyakinkan para petani melalui kegiatan Sekolah lapang Budidaya Padi Rawa Lebak dan para petani terus menanam padi. Pertanian tidak boleh berhenti. Teruslah menanam,” tutur Dedi.

Percepatan tanam ASEP 2020 yang dilakuan Kostratani Rambutan, sejalan dengan seruan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

“Kementerian Pertanian harus terus memperkuat sektor pertanian, tidak hanya dalam masa pandemi Covid-19 namun juga hingga pasca pandemi Covid-19 salah satunya dengan mendorong percepatan tanam melalui Komando Strategis Pembanguan Pertanian yang ada di kecamatan (Kostratani),” kata Mentan SYL.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *