Bimtek dan Sosialisasi Kostratani Digelar Aceh

oleh -504 views
oleh

LHOKSEUMAWE – Kementerian Pertanian (Kementan) mulai membangun Komando Strategis Pembangunan Pertanian tingkat Kecamatan, atau disebut Kostratani di Provinsi Aceh. Untuk mengawalinya, Kementan menggelar Bimtek dan Sosialisasi Kostratani bagi Koordinator Penyuluh Pertanian di Aceh.

Bimtek dan sosialisasi meliputi pemberdayaan penyuluh, peningkatan capacity building penyuluh ditingkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman dalam hal budidaya pertanian termasuk bagaimana caranya mengakses modal, olah pasca panen, pengemasan hingga cara menjual sehingga keuntungannya maksimal.

“Saya yakin kalau pertanian dilaksanakan secara bisnis akan berkelanjutan bahkan hari demi hari peningkatan produktivitas pertanian akan bertambah. Di saat yang sama pendapatan petani meningkat dan saya sangat berharap Aceh sudah terbukti,” ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, Selasa (2/11).

Dedi Nursyamsi mengungkapkan, bukti konkretnya adalah Aceh naik kelas dari sentra produksi beras nasional awalnya ranking 12-13, sekarang sudah ranking 8.

“Ini prestasi luar biasa. Itu juga harus dibuktikan di penyuluh, petani, utamanya petani milenial. Saya berharap petani milenial di Aceh dengan dukungan Komisi IV DPR dan pemerintah Kabupaten, Provinsi akan lebih meningkat lagi perannya di masa mendatang,” kata Dedi Nursyamsi.

Ditambahkannya, sekarang sudah ada duta petani di provinsi Aceh yang sudah ekspor, utamanya kopi. Kopi Aceh, seperti Kopi Gayo terkenal di seluruh dunia.

“Ini peluang kita untuk ekspor komoditas kopi bahkan komoditas yang lain juga sangat potensial dan itu harus kita garap bareng,” tambahnya.

Kementan pun mempunyai strategi khusus menciptakan petani milenial. Pertama, dengan dukungan Komisi IV terkait anggaran dan program. Kedua, dukungan pemerintah Aceh dan pemerintah Kabupaten kota di seluruh Aceh.

“Ketiga, kita ada program-program pemberdayaan penyuluh, pemberdayaan petani, termasuk pemberdayaan petani milenial. Kita lakukan pendampingan dan bimbingan teknis untuk petani milenial dan penyuluh bagaimana mendapat akses modal, mengoperasikan dan memelihara alsin, cara panen, pasca panen, mengemas, sampai menjual dengan cara yang baik, bagaimana cara mengelola pertanian dengan bisnis,” papar Dedi Nursyamsi.

Untuk menyukseskannya, ungkap Dedi Nursyamsi, Kementan juga menyediakan anggaran khusus. Mulai 2020 ini, dialokasikan pengadaan sarana IT komputer sebagian besar Aceh terpenuhi.

“InshaAllah tahun depan khatam seluruh BPP provinsi Aceh akan kita lengkapi untuk peningkatan penyuluh, petani dan petani milenial. Keseluruhan ada 273 BPP,” tandasnya.

Sementara, Anggota Komisi IV DPR RI, Muslim mengatakan, Kostratani yang dicanangkan Menteri Pertanian diharapkan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Pasalnya, Kostratani dan penyuluh bisa menjadi ujung tombak pembangunan pertanian.

“Karena itu salah satu kegiatan kita hari ini bagaimana melakukan bimbingan kepada penyuluh yang ada di seluruh Kabupaten kota termasuk yang hari ini dihadirkan 8 Kabupaten kota. Tentu kita harapkan yang hadir ini hanya koordinator karena jumlah penyuluh banyak. Saya berharap dari pemerintah, khususnya kementerian pertanian, adalah swasembada pangan, mencetak petani milenial, termasuk melahirkan petani dari kalangan kampus,” terangnya.

Muslim mengaku akan terus mendorong Aceh untuk meningkatkan produksi pertanian. Dikatakannya, bantuan Pemerintah sudah cukup banyak.

“Kemarin kita sudah bagi alsintan, traktor, hand tractor, combine harvester, bibit, dan lainnya. Kita harapkan bantuan ini tepat sasaran dan bisa dipergunakan dengan baik,” harapnya.

Muslim juga mendukung segera diwujudkan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di Aceh. Lembaga pendidikan ini akan dengan mudah menciptakan petani-petani milenial.

“InshaAllah sudah terwujud mudah-mudahan 2021 bisa berjalan. Inilah untuk mencetak sumber daya pertanian di Aceh. Bahkan kepala SMKPP adalah salah satu kepala sekolah terbaik di Indonesia khususnya di bidang pendidikan. Kita harapkan jadi satu role model dan langkah strategis dalam rangka pengembangan wirausaha pemuda mandiri maupun dari petani milenial,” pungkasnya.

Di kesempatan berbeda, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan program Kostratani murni untuk memajukan kualitas pertanian Indonesia. Kostratani rencananya akan menjadi pusat kegiatan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

“Pemeran Kostratani ada di kecamatan, dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang sudah ada, akan menjadi Kopassus pertanian sebagai garda terdepan,” ujarnya.

Mentan SYL itu menambahkan, nantinya setiap penyuluh akan terintegrasi melalui smartphone masing-masing dalam bertugas.

“Kita akan memanfaatkan smartphone untuk melihat aktivitas yang dilakukan para penyuluh, terintegrasi secara menyeluruh dalam mengaksesnya,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *