BOJONEGORO – Kementerian Pertanian memberikan apresiasi untuk Kabupaten Bojonegoro yang akan melindungi lahan pertanian para petani dengan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dengan skema ini, diharapkan produktivitas pertanian di Bojonegoro tidak terganggu.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menilai upaya Kabupaten Bojonegoro menjaga lahan pertanian dengan asuransi sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
“Dalam kondisi apa pun, pertanian tidak boleh berhenti. Produksi pertanian harus terus berlangsung untuk menjaga ketahanan pangan. Dan dengan asuransi, produksi pertanian bisa terus berlangsung,” kata Mentan SYL, Jumat (20/11/2020).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan langkah yang diambil Kabupaten Bojonegoro sudah tepat.
“Dengan asuransi, petani bisa beraktivitas dengan tenang. Karena, asuransi akan mengganti kerugian yang diderita petani melalui klaim. Dengan demikian, petani bisa memiliki modal untuk terus menanam,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian (Kadisperta) Bojonegoro, Helmy Elisabet, menjelaskan proses asuransi pertanian telah disosialisasikan pihaknya bersama PT Jasindo dan Ketua Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Kumpulrejo, Kecamatan Kapas.
“Dana puso sudah turun dari Jasindo ke kelompok tani tidak ada masalah, ya sudah biar diselesaikan oleh kelompok tani dan anggotanya, ada yang tidak dapat ada yang dapat. Hal itu saat gelar perkara (Jasindo, dinas pertanian, dan kelompok tani) karena ada suara – suara ada polis palsu dan barang bukti hilang, serta luas tanahnya yang berbeda – beda, jadi dapatnya juga berbeda – beda,” terangnya.
