Buktikan Mutu, Politeknik Enjiniring Kementan Jalani Asesmen Lapang Akreditasi

oleh -128 views
oleh

TANGERANG— Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) perguruan tinggi Vokasi dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian jalani asesmen lapang akreditasi perguruan tinggi oleh tim asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 4–6 Juli 2024 di Auditorium Kampus PEPI.

Tim asesor BAN-PT yang terlibat adalah Mursalim dan Saepudin Nirwan yang melakukan visitasi langsung ke PEPI bertujuan untuk memvalidasi mengenai keadaan dan kinerja dalam penyelenggaraan pendidikan yang telah berjalan.

Dalam kesempatan ini turut hadir dalam pembukaan adalah Direktur, Para Wakil Direktur, ketua senat, ketua program studi, kepala sub bagian umum serta seluruh unit yang terlibat Asesmen Lapangan di Lingkungan PEPI.

Direktur PEPI, Muharfiza dalam sambutannya, menyampaikan harapan besar agar asesmen ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses, serta menghasilkan evaluasi yang positif bagi PEPI.

Agenda asesmen meliputi sesi dengan pimpinan, pengecekan dokumen LKPT (Laporan Kinerja Perguruan Tinggi), LED (Laporan Evaluasi Diri), Data SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) dengan melibatkan beberapa pihak dalam pelaksanaannya seperti tim middle manajemen, tim borang, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, pengguna lulusan dan stakeholder.

“Rancangan Strategis PEPI kedepanya. Sebagai pimpinan tertinggi dirinya mengatakan punya tanggung jawab yang besar untuk terus berkomitmen menghadirkan SDM yang terampil dalam bidang mekanisasi pertanian, tegasnya.

Tentunya hal tersebut perlu diupayakan bersama dengan terus melakukan penjajakan kerjasama dari dalam maupun luar negeri hal ini untuk mendorong peningkatan kapasitas SDM maupun menciptakan inovasi inovasi baru yang dihadirkan dari dosen maupun mahasiswa.

Sebagaimana arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mahasiswa PEPI harus menguasai seluruh aspek pertanian mulai dari produksi hingga hilirisasi. Oleh karena itu Mentan mengajak mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) menjadi penggerak utama inovasi dan pencipta lapangan kerja di sektor pertanian modern.

Hal ini bisa dicapai melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah, termasuk dari negara-negara maju seperti Jepang.
“Kita bisa membangun kerjasama dengan Jepang dan negara-negara lain, baik swasta maupun lembaga pemerintah, untuk memperkuat sektor pertanian Indonesia. Ke depan, kita bisa memproduksi apa saja yang dibutuhkan petani,” ujar Amran.

Senada dengan Mentan, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, pihaknya bertekad mewujudkan PEPI sebagai universitas berkelas dunia. Melalui PEPI diharapkan dapat mencetak tenaga terampil yang berkompeten di bidang mekanisasi pertanian dan menjadi solusi untuk menggairahkan generasi muda untuk berkiprah di sektor pertanian dengan cara-cara yang modern.

“Untuk mencapai World Class University tersebut, PEPI harus menghasilkan output berkelas dunia dengan dengan pemenuhan sarana prasarana, kurikulum sesuai dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi), TEFA, dosen bekelas internasional, inovasi, kepasitas selalu upgrade pada level internasional, networking dengan asosiasi internasional” ujar Dedi.

Dedi menambahkan PEPI siap menjadi Politeknik Enjiniring bertaraf internasional dengan berbagai sarana prasarana yang dimiliki.

“Untuk mendukung penyelenggaraan Pendidikan vokasi pertanian, PEPI telah menerapkan komposisi mencakup 40 % Teori dan 60% Praktik. Karena itu PEPI dilengkapi sarana teaching factory (TEFA) yang sudah berjalan. Hasil-hasil kreativitas PEPI pun beberapa sudah dihasilkan, ” tambahnya.

Pada sesi terakhir dilanjutkan dengan penyampaian finalisasi Berita Acara AL, Penandatanganan Berita Acara Asesmen Lapangan, dan Penyampaian Rekomendasi Hasil Akreditasi ke Perguruan Tinggi.