Daerah Terima Banyak Masukan di Workshop Rekonsiliasi Laporan Keuangan IPDMIP

oleh -1,671 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID//MANADO – Kegiatan Workshop Rekonsiliasi Laporan Keuangan IPDMIP yang berlangsung di Manado, Sulawesi Utara, Senin (26/10/2020), dinilai memberikan banyak manfaat buat daerah. Karena, kegiatan ini memberikan banyak masukan baik dari sisi administrasi hingga kegiatan di lapangan.

Manfaat Workshop Rekonsiliasi Laporan Keuangan IPDMIP disampaikan Manager IPDMIP Kabupaten Lamongan, M Fadholi, saat Kelas PPK.

“Rekonsiliasi keuangan IPDMIP memberikan banyak materi yang mengena buat kita. Pertama kita menjadi mengerti dan bisa mengimplementasikan di lapangan. Terutama materi yang disampaikan BPKP, bahwa banyak kesalahan di daerah khususnya mengenai administrasi yang perlu diperbaiki. Sehingga, pelaksanaan di lapangan bisa sesuai juknis dan juklak yang diberikan oleh pusat,” katanya.

Fadholi juga mengatakan, untuk pelaksanaan IPDMIP di sisa tahun 2020 dan pada 2021 nanti, perlu revisi yang disesuaikan dengan keadaan daerah.

Sementara Tim Teknis IPDMIP Basuki Setiabudi mengatakan pada kelas PPTK pihaknya mengundang pengelola IPDMIP tingkat provinsi maupun kabupaten. Khususnya yang bertanggungjawab pada pengelolaan kegiatan hibah IPDMIP, baik secara teknis perencanaan, pelaksanaan, maupun pertanggungjawaban output.

“Hal ini diperlukan karena setelah 3 tahun IPDMIP kita melakukan proses redesign sebagai tindak lanjut rekomendasi dan supervisi IFAD, yang mengevaluasi perkembangan IPDMIP. Dalam redesign banyak implikasi, perbaikan petunjuk pelaksanaan di lapangan, termasuk kegiatan yang dimodifikasi atau diusulkan baru,” katanya.

Basuki menambahkan, kegiatan ini menyempurnakan konsep yang akan digunakan 2021 dan acuan untuk melakukan pelaksanaan projek 2021 dan tahun tahun seterusnya.

Kepala Pusat Penyuluhan BPPSDMP Kementerian Pertanian Leli Nuryati mengatakan, lewat kegiatan ini diharapkan proyek IPDMIP bisa berjalan maksimal.

“Lewat workshop kita memberikan masukan kepada daerah. Tujuannya agar mereka memperbaiki administrasi yang salah atau belum lengkap. Selain itu, kita juga membuat acuan agar pelaksanaan IPDMIP bisa maksimal sesuai kondisi daerah. Oleh karena itu, kita berharap tujuan IPDMIP untuk meningkatkan produktivitas pertanian bisa tercapai,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan, realisasi penyaluran hibah proyek IPDMIP masih tergolong rendah.

“Hal ini disebabkan belum optimalnya daerah mengalokasikan APBD untuk kegiatan IPDMIP. Selain itu, tim manajemen di daerah juga belum efektif dalam mengeksekusi kegiatan yang sudah dianggarkan dalam APBD, sehingga tingkat penyerapan anggaran juga belum menggembirakan,” katanya.

Menurut Dedi, salah satu kunci untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah komunikasi.

“Saya berharap para pengelola PPIU dan DPIU agar lebih intensif berkomunikasi dan NPIU terkait pengelolaan dana hibah di daerah, untuk memastikan alokasi APBD yang memadai dan lancarnya penggantian dana APBD yang telah digunakan,” katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap dari kegiatan ini ada pembelajaran sehingga IPDMIP bisa lebih maksimal.

“Workshop memberikan banyak masukan buat daerah. Banyak juga masukan untuk perbaikan. Oleh sebab itu, kita berharap workshop menjadi bekal agar IPDMIP bisa berjalan lebih maksimal lagi sesudah ini,” katanya.(EZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *