Dam Parit Ditjen PSP Kementan Bantu Peningkatan Produktivitas di Kecamatan Mandor, Landak

oleh -562 views
oleh

LANDAK – Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) membangun dam parit di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Kehadiran embung membuat produktivitas pertanian mengalami peningkatan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan manajemen pengairan harus dilakukan untuk mengamankan pertanian.

“Air adalah faktor yang sangat penting, dan sangat dibutuhkan oleh pertanian. Oleh karena itu, kita harus mengamankan ketersediaan air, apalagi untuk menghadapi musim kemarau. Kementerian Pertanian membantu ketersediaan air salah satunya dengan pembangunan dam parit,” kata Mentan SYL, Senin (24/08/2020).

Hal senada disampaikan Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy. Menurutnya, dam parit bisa dimanfaatkan petani untuk memantu peningkatan produksi.

“Dam parit harus dikelola dengan meningkatkan peran dan tanggung jawab petani, khususnya yang tergabung dalam kelompok tani. Mereka harus sama-sama menjaganya agar pertanian bisa terus berlangsung,” katanya.

Dam parit merupakan bangunan konservasi air berupa bendungan kecil pada parit-parit alamiah atau sungai-sungai keceil yang dapat menahan air dan meningkatkan tinggi muka air untuk disalurkan sebagai air irigasi.

“Dalam mengantisipasi kondisi kelangkaan air pada musim kemarau serta kelebihan air pada musim hujan, sangat penting untuk dapat memanage ketersediaan air dengan upaya konservasi air seperti membangun dam parit.”tambah Sarwo Edhy.

Pada tahun 2019 telah dialokasikan total 20 unit kegiatan pembangunan Dam Parit di Kab Landak, Kalimantan Barat. Sarwo Edhy mencontohkan bagaimana dam parit yang dibangun di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, yang dikelola Kelompok Tani Lestari II.

“Di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, pembangunan dam parit dilaksanakan di Desa Kayu Tanam, dan dikelola secara bersama oleh petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Lestari II. Hal ini yang membuat pertanian di sana tetap berlangsung,” katanya.

Dam parit dibangun dengan lebar bangunan 5 Meter dan untuk mengairi lahan seluas 27 hektare. Petani memanfaatkan lahannya untuk menanam padi varietas Inpari 32.

“Dam parit yang kita bangun ternyata berimbas positif terhadap peningkatan produktivitas. Karena, produksi pertanian yang awalnya Ton/hektare, kini meningkat menjadi 4 Ton/hektare. Kita pun berharap indeks pertanaman juga meningkat, agar produktivitas bisa lebih meningkat lagi,” tuturnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *