Dam Parit Naikkan IP dan Luas Tanam di Sumbawa

oleh -391 views
oleh

SUMBAWA – Dalam upaya menambah luas tanam dan menaikkan indeks pertanian (IP), Kementerian Pertanian (Kementan) masih mengandalkan Dam Parit. Salah satunya yang dibangun di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pembangunan dam parit untuk mengantisipasi musim kering. Pembangunan itu diharapkan bisa menampung air hujan dan mengairi sawah, sehingga mampu meminimalisir kerugian petani.

“Program pembangunan embung itu merupakan program strategis untuk penampungan air hujan atau sumber sumber mata air di tempat lain. Luas layanan minimal 25 Ha (tanaman pangan), 20 Ha (hortikultura, perkebunan, dan peternakan),” ujar Mentan SYL, Rabu (17/2).

Menurut Mentan SYL, pembuatan dam parit untuk meningkatkan pendapatan petani melalui penerapan pertanian yang lebih baik. Proyek konservasi lahan juga diharapkan menyelamatkan lahan kritis dengan menanamkan tanaman konservasi produktif.

“Masyarakat dan para petani diharapkan bisa menjaga dan merawat apa yang telah dibangun oleh pemerintah,” pintanya.

Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Sarwo Edhy mengatakan, pembangunan dam parit di Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengantisipasi kekurangan air irigasi pada musim kemarau.

“Dengan adanya dam parit, air sungai dapat ditahan dan ditampung untuk dialirkan ke lahan pertanian,” katanya.

Sarwo menambahkan, keberadaan dam parit memang seharusnya bisa meningkatkan luas areal tanam dan angka produksi pertanian.

“Sehingga yang menjadi skala prioritas alokasi kegiatan dam parit pertanian adalah lokasi rawan terdampak bencana kekeringan akibat anomali iklim,” katanya.

Pembangunan dam parit dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan El Nino atau musim kering. Dam parit bisa menampung air hujan dan mengairi sawah, sehingga meminimalkan kerugian petani

“Oleh karena itu, pembangunan dam parit harus dekat kawasan pertanian. Hal ini juga tidak lepas dari pengelolaan dan pemeliharaan yang baik dari poktan di sekitar dam parit. Semua harus menjaganya bersama-sama,” tukasnya.

Ketua kelompok tani (poktan) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) Orong Sekoyo mengungkapkan rasa syukur dengan program pembangunan prasarana dan sarana pertanian di desanya. Berkat pembangunan dam parit, indeks pertanaman (IP) di wilayahnya yang rata-rata berjumlah 200, meningkat menjadi 300 dengan luas lahan 35 hektare (ha).

Menurut dia, hal tersebut terjadi berkat pembangunan dam parit oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), yang dikerjakan anggota poktan secara swadaya.

“Setelah dibangun embung, produktivitas tanaman jagung yang ditanam pada musim kemarau (MK) II meningkat dari 60 kuintal (kw) per hektare menjadi 70,01 kw/ha,” kata Orong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *