Dapat Bantuan RJIT, Petani di Lampung Selatan Andalkan Irigasi

oleh -1,050 views
oleh

LAMPUNG SELATAN – Ketersediaan air menjadi faktor yang sangat penting buat pertanian. Hal ini juga yang dirasakan para petani di Desa Kuripan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan. Untuk mendukung pertanian, wilayah ini mendapatkan bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tertier (RJIT).

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, para petani harus memastikan air tersedia untuk bercocok tanam.

“Air itu sangat penting buat pertanian. Ada beragam cara yang bisa ditempuh petani untuk mendapatkan air. Salah satunya dengan irigasi. Dengan cara ini, air yang mengalir dari sumbernya bisa langsung didistribusikan ke lahan. Inilah yang membuat irigasi menjadi penting,” paparnya.

Hal tidak jauh berbeda disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy. Menurutnya, Kementan mendukung kelancaran irigasi dengan melaksanakan kegiatan RJIT. Peningkatan kualitas jaringan irigasi tersier terus dilakukan Kementan untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau

“Lewat kegiatan RJIT, saluran irigasi yang terganggu kita benahi. Alirannya juga kita perluas sehingga lahan yang teraliri menjadi lebih banyak. Kita berharap hal ini berdampak pada meningkatnya produktivitas panen,” tuturnya.

Sarwo Edhy menjelaskan, pembangunan atau rehabilitasi jaringan irigasi yang sudah dilaksanakan mampu memberikan kontribusi perluasan coverage area tanaman yang terairi

Salah satunya di Desa Kuripan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Telah dilakukan kegiatan RJIT yang dikerjakan bersama oleh Poktan Perigol II yang mendapatkan bantuan pemerintah tahun 2020. Sumber air yang digunakan adalah air yang mengalir langsung dari Gunung Rajabasa.

Jaringan irigasi tertier ini memiliki luas wilayah teraliri seluas 100 hektare, dengan jaringan irigasi yang lancar dapat menyokong produksi padi di wilayah tersebut menjadi lebih terjaga sehingga petani dapat terus berusaha.

“Infrastruktur pertanian yang telah dibangun bersama ini agar dikelola dengan baik, pemanfaatan, serta pemeliharaan jaringan irigasi harus berjalan secara berkelanjutan.” Pungkas Sarwo Edhy.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *