Dukung Kementan, Batola Luncurkan Program Kartu Tani dan KUR

oleh -1,484 views
oleh

BATOLA – Mendukung penuh program Kementerian Pertanian (Kementan), Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola) meluncurkan Kartu Tani dan Kredit Usaha Rakyat Tani (KURT) bagi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Dalam program ini, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) bekerjasama dengan Bank Negara Indonesia (BNI).

Bupati Batola Noormiliyani AS mengatakan, melalui Kartu Tani diharapkan transparansi penyaluran dana subsidi pupuk dapat terjamin serta dapat termonitor guna menjamin penyaluran subsidi pupuk.

“Di samping itu, data-data yang terdapat dalam kartu tani juga bermanfaat sebagai dasar penyusunan kebijakan pemerintah terhadap kebutuhan pupuk yang akurat. Juga dapat memproyeksikan potensi panen di daerah tertentu, dan dapat mengetahui produktivitas lahan di suatu daerah,” ujar Bupati Noormiliyani, Kamis (5/3).

Dia menilai, program ini merupakan bentuk usaha Pemkab Batola dalam menyukseskan program nasional di bidang pertanian guna meningkatkan kesejahteraan petani. Dikatakan, pertanian merupakan pilar utama pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat dan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam pertanian adalah pupuk.

Pemkab Batola bersama BNI meluncurkan Kartu Tani dimana bersama kartu ini pula dilaksanakan program subsidi pupuk bagi pemegang kartu tani. Sebagai langkah awal kartu ini dibagikan bagi Gapoktan di Kecamatan Belawang dan Mekarsari.

“Kartu ini nantinya secara bertahap akan diterapkan kepada seluruh kelompok tani di seluruh kecamatan di Batola,” jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan BNI Cabang Banjarmasin Jhody Aditya menyampaikan, terdapat 19 agen pupuk di Batola yang dapat menerima pembelian pupuk menggunakan kartu tani. Selain itu, tambahnya, pemilik kartu tani juga dapat mengajukan KUR.

Terkait peluncuran Kartu Tani, Jhody menerangkan, Batola sendiri merupakan kabupaten pertama di Kalimantan yang menerapkan program ini. Sedangkan pinjaman yang dapat diajukan oleh pemegang mencapai Rp 6 juta untuk setiap satu hektar lahan yang dimiliki.

“Kredit juga dapat dibayarkan saat panen, sehingga tidak membebani petani,” ujarnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, keberadaan kartu tani diharapkan membawa dampak yang positif bagi semua kalangan. Tidak hanya bagi pemerintah dan pihak terkait saja, melainkan yang paling penting adalah manfaat bagi para petani.

“Dengan adanya kartu tani, nantinya para petani dapat menggunakannya dalam membeli pupuk bersubsidi, langkah ini efektif dalam menyalurkan pupuk subsidi tepat sasaran,” ungkap Sarwo Edhy.

Selain manfaat tersebut, katanya, kartu tani juga dapat digunakan para petani untuk dapat mengajukan kredit usaha di lembaga perbankan dan keuangan yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Kartu tani digunakan untuk memverifikasi data para petani ketika melakukan pengajukan pinjaman kredit usaha.

“Sedangkan untuk hambatan dalam pertanian adalah masih adanya petani yang belum memiliki rekening bank untuk menyimpan hasil panen mereka. Faktor lainnya adalah letak Bank yang cukup jauh dan terkendala mengenai persyaratan lainnya,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *