Dukung Penuh Kostratani, UPTD Ujung Jaya Terkoneksi dengan AWR Kementan

oleh -590 views
oleh

SUMEDANG – Fungsi dan peran UPTD Ujung Jaya, Sumedang, Jawa Barat, dipastikan bertambah. Sebab, UPTD Ujung Jaya telah terkoneksi dengan Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian. Terkoneksinya UPTD Kostratani Ujung Jaya dengan AWR Kementerian Pertanian disambut baik penyuluh.

Salah seorang penyuluh di UPTD Ujung Jaya, Acam, mengatakan hal ini akan berdampak positif buat pertanian disekitarnya.

“Kita sangat senang, dan kita menyambut baik terkoneksinya UPTD Ujung Jaya dengan AWR di Kementerian Pertanian. Kita pun siap mendukung kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian,” tutur Acam, Kamis (27/08).

Menurutnya, peningkatan status ini akan membuat pertanian di Sumedang dan sekitarnya akan semakin semangat.

“Dan pastinya penyuluh akan semakin semangat. Semangat untuk mendampingi petani, semangat untuk terus turun ke lapangan dan semangat meningkatkan produksi. Kita pun bisa langsung koordinasi dengan pusat. Apalagi sekarang kegiatan kita bisa dipantau langsung Menteri Pertanian melalui AWR, kehadiran negara dalam hal ini Kementan sangat terasa,” katanya.

Menariknya, UPTD Ujung Jaya juga memiliki cara sendiri untuk meningkatkan produktivitas. Caranya dengan mengendalikan hama tikus menggunakan burung hantu. Hal ini disampaikan koordinator burung hantu UPTD Ujung Jaya Hikmat Sumantri.

“UPTD Ujung Jaya memiliki burung hantu jenis Tyto Alba yang memang dikenal sebagai sahabat petani. Burung yang juga dikenal dengan nama Koreak ini merupakan pemangsa tikus yang efektif. Karena dalam satu malam bisa menangkap 5 sampai 10 ekor tikus. Keberadaan sangat dirasakan manfaatnya oleh petani,” tuturnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan salah satu indikasi transformasi BPP menjadi BPP Kostratani adalah dengan dilengkapi komputer, modem dan jaringan internet.

“BPP Kostratani wajib dilengkapi sarana IT. Mengapa? Karena BPP Kostratani wajib melaporkan kegiatan program utama Kementan secara periodik setiap pekan. Melaporkan produksi padi, jagung, atau kedele, juga perkembangan pertanian lainnya melalui aplikasi Laporan Utama yang telah disiapkan,” tuturnya.

Selain itu, dengan IT maka penyuluh yang berada di BPP bisa mengikuti pelatihan-pelatihan yang kerap digulirkan secara daring.

“Dalam BPP Kostratani, kita juga memperkuat SDM. Caranya dengan pelatihan-pelatihan yang sering kita gelar, juga webinar, dan lainnya. Peningkatan kemampuan, pengetahuan, dan skill penyuluh harus dilakukan. Karena percuma kalau kita punya persenjataan canggih tapi tidak ada SDM yang bisa menjalankannya. Oleh karena itu, peningkatan SDM juga kita perhatikan,” katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan dengan Kostratani yang terkoneksi dengan AWR Kementan akan mudah memantau aktivitas pertanian di daerah.

“Sebagai pusat data dan informasi, Kostratani akan menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan petani. Kostratani juga menjadi tempat pembelajaran dan konsultasi. Dan jika terhubung dengan AWR, Kementan bisa memantau perkembangan itu. Itukah pentingnya BPP yang diperkuat dengan IT dan menjadi BPP Kostratani,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *