Embung Kementan Bantu Peningkatan Produktivitas Pertanian di Kutai Timur

oleh -558 views
oleh

KUTAI TIMUR – Produktivitas pertanian di Kutai Timur mengalami peningkatan signifikan. Hal ini tidak terlepas dari bantuan pembangunan embung yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP).

Embung yang dikerjakan secara swakelola oleh Kelompok Tani Sumber Makmur, dibangun di Kecamatan Bangun Jaya, Kabupaten Kutai Timur.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan embung yang dibangun harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh petani.

“Embung dibangun untuk mendukung aktivitas dan produktivitas pertanian. Untuk memenuhi kebutuhan air di lahan persawahan. Petani harus memanfaatkan dengan baik agar bisa menjadi tambahan buat pendapatan petani,” katanya.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan air di dalam embung bisa dimanfaatkan untuk subsektor lain.

“Selain untuk mengairi tanaman padi, air di embung juga bisa dimanfaatkan subsektor lain, seperti perkebunan hingga peternakan. Banyak sekali manfaatnya jika dikelola dengan baik,” katanya.

Embung yang bantuan dari Ditjen PSP Kementerian Pertanian, mampu mengairi lahan seluas 6 hektare (ha), dengan memanfaatkan air dari Sungai Kaliorang.

Pembangunan embung terbukti mampu meningkatkan produktivitas. Jika sebelumnya produktivitas pertanian di tempat tersebut 3,5 ton/ha, jumlah ini meningkat menjadi 4 ton/ha.

Para petani pun mengakui mendapatkan hasil positif dari pembangunan embung. Apalagi sangat memberikan dampak terhadap produktifitas.

Pembangunan embung di kawasan Kaliorang ini juga membantu mengantisipasi musim kering. Selain itu juga pembangunan membuat hasil panen meningkat. Embung juga menunjang untuk percepatan tanaman .

Petani berharap pembanguan embung diikuti dengan pembangunan irigasi. Sehingga, lahan sawah bisa diairi lebih maksimal. Selain itu, mereka berharap pembangunan konservasi air diperbanyak.

Dinas Pertanian Kutai Timur akan memprioritaskan dan mengawal pemanfaatan sumber-sumber air sebagi suplesi pada sawah yang berdampak kekeringan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *