Embung Kementan Dukung Peternakan di Mojosongo Boyolali

oleh -507 views
oleh

JAWA TENGAH – Untuk mendukung peternakan di Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), melakukan pembangunan embung.

Peruntukan utama dari embung ini adalah untuk hijauan makanan ternak (HMT), serta mendukung produksi susu nasional. Selain itu, embung bisa dimanfaatkan untuk minum ternak, serta sanitasi ternak.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, embung memiliki banyak manfaat yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

“Embung mempunyai banyak manfaat. Selain peruntukan utamanya untuk mendukung peternakan, embung juga bisa dimanfaatkan untuk mengairi kebun dan lainnya,” tutur Mentan SYL, Minggu (20/12/2020).

Sementara Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, juga berharap embung bisa dimanfaatkan dengan baik.

“Kita berharap pembangunan embung bisa mendukung penambahan pendapatan masyarakat. Sehingga secara ekonomi bisa langsung dimanfaatkan masyarakat,” katanya.

Embung yang dibangun ini mampu mengairi 10 hektare (ha) lahan HMT, atau melebihi target di juknis, yaitu minimal 5 ha, dengan memanfaatkan sumber mata air tanah.

“Pembangunan fisik embung selesai September dan langsung dimanfaatkan dengan menggunakan pompa ke lahan. Pompa digunakan karena posisi embung berada di bawah lahan. Pompa sendiri berasal dari swadaya petani ternak,” katanya.

“Produksi pakan ternak saat kemarau, atau sebelum ada embung, kurang maksimal. Tinggi tanaman sekitar 25 cm dengan produksi hanya 2 ton/ha. Sesudah ada embung, pertumbuhan HMT bisa sampai ketinggian 1 meter dengan jumlah produksi sekitar 6-7 ton/ha,” katanya.

Para petani berharap embung bisa terus mensuplai pakan ternak di musim kemarau.

Gunawan Andriyanta, Kepala Bidang Produksi Ternak Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, mengatakan embung berpengaruh terhadap produksi pakan ternak.

“Embung sangat membantu peningkatan tinggi HMT dan produksi HMT, serta mampu mensuplai HMT untuk peternakan di Kabupaten Boyolali, utamanya di musim kemarau,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *