IP dan Produktivitas Pertanian di Talamau Meningkat Usai SL IPDMIP

oleh -1,711 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID//SUMATERA BARAT – Para petani di Talu, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) padi menjadi 2 kali dalam setahun. Keberhasilan ini juga berimbas pada peningkatan produktivitas. Keberhasilan ini membuat petani melakukan panen raya diiringi dengan kegiatan berzakat sebagai rasa syukur.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam kondisi Covid-19, produktivitas pertanian tidak boleh berkurang.

“Pertanian dituntut memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya dalam pandemi Covid-19. Oleh karena itu, petani dan penyuluh harus terus menanam, manfaatkan juga lahan yang tersedia,” katanya, Rabu (4/11/2020).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan keberhasilan ini membuktikan program IPDMIP bisa berdampak positif jika diterapkan dengan benar.

“Salah satu tujuan proyek IPDMIP adalah meningkatkan produktivitas pertanian, sekaligus juga meningkatkan kemampuan dan pengetahuan penyuluh dan petani lewat berbagai kegiatan. Salah satunya Sekolah Lapang. Ilmu yang didapat akan sangat positif jika bisa diterapkan dengan benar,” kata Dedi Nursyamsi.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Hortikultura Kabupaten Pasaman Barat, Sukarli, mengatakan hasil ubinan pada lahan sawah yang dipanen mencapai 5,7 ton/ha. Produktivitas ini naik 1,2 ton dibanding dengan rata-rata produktivitas sebelumnya yang hanya mencapai 4,5 ton/ha.

“Ini semua tidak terlepas dari koordinasi seluruh pihak, baik dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, nigari, bahkan dukungan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementan, terutama dalam program salah satunya IPDMIP sehingga kebersamaan ini memberikan nilai bagi kita. Untuk bisa meningkatkan Indek Pertanaman dari satu kali tanam terbukti sudah bisa dua kali tanam,” jelas Sukarli.

Menurutnya, keberhasilan yang dicapai merupakan dampak dari kegiatan Sekolah Lapangan IPDMIP yang sudah dilakukan oleh petani di Desa Talu. Melalui kegiatan SL, penyuluh di lapangan sangat giat memotivasi petani untuk mau bersama sama bertanam dua kali di lahan sawahnya.

Pada tahun ini, lebih dari 90 persen petani di Talu sudah menerapkan tanam padi dua kali setahun. Sehingga kelompok tani di wilayah tersebut mengungkapkan rasa syukur dengan berzakat dan makan bersama dalam rangkaian acara Malapeh Niaik Kawua Panen Raya Nagari Talu, Senin (2/11/2020), di halaman rumah gadang Jorong Patomuan Nagari Talu, Kecamatan Talamau.

Rasa syukur kelompok tani di Kecamatan Talamau diwujudkan dengan mengundang Pjs Bupati Pasbar Hansastri, anggota DPRD Provinsi Sumbar Yunisra Syahiran, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumbar Syafrizal, Anggota DPRD Pasbar Sifrowati Yulianto, Muhammad Gubtara, Baharuddin R, Serli Puspita Sarki, Adriwilza, Kemenag Pasbar Muhammad Nur, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sukarli, Keala OPD, camat dan stakeholder terkait lainnya.

Dari data yang disampaikan, jumlah lahan sawah di Kecamatan Talamau saat ini mencapai 1.160 ha dan lebih 90 persen sudah bertanam dua kali dalam setahun. Kekompakan masyarakat Talu dengan niniak mamak alim julama, Pemerintah setempat sangat terjalin dengan baik.

Dalam sambutan Pjs Bupati Pasbar Hansastri sangat mengapresiasi atas apa telah dilakukan oleh petani di Talamau. Karena, selama ini petani di Talamau bertanam hanya sekali setahun.

Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa Dinas Pertanian baik Provinsi Sumbar maupun Kabupaten Pasbar telah berhasil memberikan penyuluhan kepada petani.

Untuk itu dari Pemkab Pasbar juga akan memberi semangat dan motivasi dengan memberikan bantuan bibit padi sebanyak 6000 ton kepada kelompok tani yang ada di Talamau.

Selain itu Pemda juga mengapresiasi petani yang telah menunaikan zakatnya sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas panen yang berlimpah dan dua kali dalam setahun.

“Kami juga mengapresiasi kepada petani yang telah mampu berzakat kepada Baznas. Semoga ini bisa dipertahankan serta dipelihara jika rezki kita tetap mengalir,” tutur Hansastri.

Dalam kesempatan itu, Hansastri juga meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol Kesehatan Covid 19 dengan tetap menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan.

“Kecuali kalau ibu dan bapak semuanya di sawah. Kalau sedang keluar rumah seperti ke pasar wajib pakai masker. Untuk melindungi saudara kita, keluarga kita dan masyarakat Kabupaten Pasbar. Karena, kasus positif kasus positif Covid-19 setiap hari selalu meningkat,” tandas Hansastri.

Sementara itu, Tuanku Bosa Talu Fadlan Maalip menyampaikan bahwa di Talu sudah membuktikan keraguan selama ini jika bisa mewujudkan impian bersama dengan bercocok tanam dua kali setahun.

“Alhamdulillah, apresiasi kepada petani juga ditunjukkan oleh anggota dewan koita dengan memberikan alat pertanian Handtractor, benih. Semoga dengan ini petani kita semakin semangat lagi, begitu juga dengan membayar zakat,” kata Tuanku Bosa Talu Fadlan Maalip.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani Zulfikar yang juga ketua panitia. Di Talamau kelompok tani mencapai 30 kelompok dengan lebih dari 1500 orang kelompok tani dan sebanyak 500 orang sudah berzakat.

“Kami mengucapkan rasa syukur atas apa yang telah kami raih dengan cara berzakat. Ini tidak terlepas dari bimbingan Tuanku Bosa, dan Dinas Pertanian yang telah meyakinkan kami untuk bertanam dua kali setahun. Selain itu, kami juga mengharapkan perhatian pemerintah dengan bantuan pupuk subsidi dan alat pertanian karena pupuk sangat kami butuhkan,” katanya.(PF/EZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *