Jadi Lokasi SIMURP, POPT Karang Agung Ilir Lakukan Gerdal Hama Babi

oleh -715 views
oleh

SUMATERA SELATAN – Para Petani di Desa Jati Sari dan Desa Mekar Sari, Kecamatan Karang Agung Ilir, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menggelar Gerdal (gerakan pengendalian) hama babi secara alami, Minggu (4/10/2020).

Kegiatan ini diinisiasi oleh POPT Kec Karang Agung Ilir beserta petani Desa Jati Sari dan Mekar Sari. Serta diikuti pemburu bantuan dari PT. TJN, Ketua poktan/Gapoktan, serta Kadus Desa Jati Sari berjumlah 83 Orang.

Gerdal yang dilakukan degan menggunakan peralatan alami berupa jaring dan lapon, berhasil menangkap 71 ekor babi.

Gerdal babi dilakukan berdasarkan keresahan petani jagung yang ada di desa calon lokasi program SIMURP. Kegiatan ini juga untuk mendukung kegiatan pertanian cerdas iklim (CSA) yang akan dilaksanakan di Karang Agung Ilir Kab Banyusin.

Melalui gerdal diharapkan dapat mengantisipasi serangan babi dimusim tanam yang akan datang sehingga dapat menghasilkan produksi yang maksimal.

Karang Agung Ilir merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banyuasin yang mendapatkan kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) tahun 2020. Kegiatan ini difokuskan pada penguatan BPP dalam mendukung teknologi berbasis CSA.

Tujuan CSA diantaranya meningkatkan produksi hasil pertanian melalui peningkatan produktivitas maupun peningkatan Indek Pertanaman (IP) yang berimplikasi pada pendapatan petani secara berkelanjutan, tanpa merusak lingkungan melalui adaptasi terhadap perubahan iklim serta mengurangi dan atau menghilangkan emisi gas rumah kaca.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan agar semua petugas fungsional (penyuluh, POPT dll) dapat bahu membahu membantu petani.

“Semua insan pertanian harus bahu-membahu melakukan upaya-upaya maksimal untuk menjaga dan mengamankan produksi pangan nasional melalui Kostratani,” katanya.

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang memerintahkan kepada semua jajaran Kementerian Pertanian untuk terus mengawal produksi pangan di tengah pandemi covid 19.

“Apapun kondisinya pangan jangan sampai bersoal. Pangan tidak boleh bermasalah. Pertanian harus terus berproduksi untuk menyediakan pangan bagi rakyat Indonesia,” katanya. (SM/NF/EZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *