Kegiatan IPDMIP Aceh Timur Didukung Kostratani

oleh -566 views
oleh

ACEH TIMUR – Kementerian Pertanian akan lebih memaksimalkan peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Salah satunya untuk mendukung kegiatan IPDMIP agar ketahanan pangan terjaga.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dengan Kostratani, Kementan akan mengawali pembangunan dari tingkat kecamatan.

“Pertanian adalah kegiatan lapangan. Jadi pembangunan pertanian harus dimulai dari lapangan, dari desa dan kecamatan. Dan Kostratani akan kita maksimalkan untuk hal itu,” katannya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan peran Kostratani akan semakin diperkuat.

“Dari sara, Kostratani akan kita lengkapi dengan sarana IT, komputer dan jaringan internet. Sehingga proses pembelajara dan pelatihan bisa terus berlangsung meski dalam pandemi,” katanya.

Selain itu, peran Kostratani tidak hanya sebatas pusat data dan informasi.

“Kedapan, fungsi lain Kostratani akan kita maksimalkan juga, seperti sebagai tempat penyuluhan dan konsultasi bagi petani, juga sebagai demplot, dan lainnya,” tuturnya.

Di Kabupaten Aceh Timur, kegiatan IPDMIP tahun 2021, diawali dengan Pertemuan Review Penyuluh Bulanan yang dilaksanakan, Kamis (25/2/2021), di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluh Kabupaten Aceh Timur.

Kegiatan ini diikuti 30 orang peserta dari unsur Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Perwakilan KTNA Aceh Timur, BPP dan Penyuluh, serta narasumber dari Konsultan Regional 1 Aceh Sumut, La Ode M Nasir, Eryadi dan Anwar.

Review dilakukan guna memberikan pencerahan dan penjelasan mengenai Kegiatan Rantai Nilai (Value Chain) beserta tahapan-tahapannya. Hal ini dikarenakan kegiatan Rantai Nilai ini adalah kegiatan yang baru,  jadi mau tidak mau harus betul-betul dipahami oleh Tim Rantai Nilai yang nantinya akan dibentuk.

Dalam Arahannya Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Aceh Timur, Muslim, berharap IPDMIP dapat menjadi jembatan tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran bagi petani.

“Sehingga setiap tahapan kegiatan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan baik,” ujarnya.

Sementara itu PPK, Abd. Hadi menyampaikan bahwa dari pagu dana yang sudah disediakan oleh Kementan dan IFAD, hendaknya dapat dilaksanakan dan dikelola dengan sebaik-baiknya.

“Sehingga pada akhir program, semua dana dapat terserap semua dan tidak menimbulkan masalah,” katanya. (Zul/PF/EZ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *