Kegiatan RJIT Dukung Pemulihan Ekonomi di Cirebon

oleh -540 views
oleh

CIREBON – Kementerian Pertanian, melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mendukung pemulihan perekonomian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Dukungan berupa kegiatan padat karya untuk membantu meningkatkan produktivitas pertanian.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

“Kegiatan RJIT dilakukan untuk membantu meningkatkan produktivitas pertanian. Kita juga berharap RJIT bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Supaya bisa menjadi nilai tambah buat perekonomian masyarakat sekitar,” katanya, Rabu (16/12/2020).

Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, menjelaskan jika RJIT adalah bagian dari kegiatan padat karya.

“Tujuan RJIT bukan hanya memperbaiki atau merehabilitasi jaringan irigasi. Tetapi juga meningkatkan dan memaksimalkan fungsi irigasi. Sehingga luas areal tanam dan produktivitas meningkat,” katanya.

Kegiatan RJIT di Cirebon dilakukan secara swakelola oleh Kelompok Tani Ampera II, di Desa Lemah Tamba, Kecamatan Pangurangan, Cirebon.

“Kegiatan RJIT dilakukan setelah dilakukan monitoring dan evaluasi dampak kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi (RJI)-Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) TA 2020 oleh Tim dari Bappenas dan Ditjen PSP pada 15 Desember 2020 di Desa Lemah Tamba,” jelasnya.

Kondisi saluran sebelum diperbaiki berupa saluran tanah, sehingga distribusi air ke lahan sawah kurang lancar akibat terjadinya kebocoran. Kondisi Saluran saat ini menjadi saluran permanen menggunakan konstruksi pasangan batu kali dengan 2 sisi saluran dengan Anggaran Rp. 55.000.000.

Sebelum dilakukan rehabilitasi, luas layanan irigasi mampu mengairi lahan seluas 50 Ha. Setelah dilakukan rehab, saluran mampu mengairi laham seluas 60 Ha.

Sedangkan Produktivitas sebelumnya hanya 6,5 ton/ha, namun setelah saluran di rehab diharapkan mengalami kenaikan sampai dengan 7,5 ton/ha, dengan indeks pertanaman 200 atau 2 kali dalam 1 tahun (Padi)

“Dampak lain dari rehabilitasi saluran ini adalah dapat dicapainya program percepatan tanam padi,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *