Kementan akan Maksimalkan e-Reporting untuk Perkuat Data dan Susun Program

oleh -1,415 views
oleh

JAKARTA – Kementerian Pertanian terus meningkatkan kapasitas SDM untuk memaksimalkan sejumlah program di tahn 2022. Salah satunya dengan menggenjot pemahaman mengenai e-reporting.

Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan MSPP Volume 49 yang dilaksanakan secara virtual dari AOR BPPSDMP Kementan, Jakarta, Jumat (31/12/2021).

Kegiatan yang mengangkat tema Kebijakan Digitalisasi Polygon dengan e-Reporting, menghadirkan narasumber Bambang Pamuji, Sekretaris Ditjen TP, dan Reza Oktorio Saputro, programmer e-Reporting.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pandemi telah memaksa semua pihak untuk menguasai teknologi, khususnya digital.

“Proses digitalisasi di masyarakat menjadi sangat cepat. Kita pun dipaksa untuk lebih cepat menguasai teknologi digital. Jika tidak, kita akan tertinggal,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDm Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan hal serupa.

“Dalam era industri 4.0, semua sektor telah menerapkan teknologi digital. Begitu juga dengan pertanian. Kita pun harus terus mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, BPP kita perkuat dengan internet. Sehingga kapan pun dan dimana pun kita tetap bisa melaksanakan pelatihan untuk memperkuat kapasitas SDM,” katanya.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, yang membuka MSPP volume 49, mengatakan MSPP dengan tema Kebijakan Digitalisasi Polygon dengan e-Reporting merupakan salahsatu cara memperkuat data dan meningkatkan kualitas data kita.

“Data yang ada di Simluhtan saat ini adalah data tabular. Diharapkan selanjutnya kita mampu menyediakan data dalam bentuk spasial. Diharapkan penyuluh mampu memetakan polygon ini menggunakan aplikasi e reporting,” katanya.

Bustanul menjelaskan, manfaat data tabular ini adalah Memudahkan menyusun program dan perencanaan kegiatan, Memudahkan melaksanakan kegiatan pada waktu berjalan.

“Selain itu, juga mempercepat mengambil keputusan dalam memitigasi tugas maupun bencana, dan memudahkan monitoring evaluasi pelaksanaan,” katanya.