Kementan Apresiasi Sukabumi Bangun 92 Saluran Irigasi di 2020

oleh -520 views
oleh

SUKABUMI – Kementerian Pertanian (Kementan) mengapresiasi kepedulian Pemerintah Daerah (Pemda) dalam berusaha meningkatkan produksi padi. Salah satunya dengan meningkatkan prasarana pertanian melalui pembangunan atau Jaringan Irigasi Tersier . Seperti yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi yang telah menyelesaikan pembangunan 92 saluran irigasi.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, program RJIT yang saat ini sedang gencar dilakukan, sebab manfaatnya sangat dirasakan oleh para petani. Efek yang langsung dirasakan petani adalah adanya penambahan indeks tanam yang tadinya hanya bisa sekali setahun, menjadi dua kali atau lebih.

“Dengan adanya program rehabilitasi jaringan irigasi, maka ada peningkatan pada indeks tanam petani. Jika sebelumnya hanya sekali setahun, menjadi dua kali,” kata Mentan SYL.

Ditegaskan Mentan SYL, pekerjaan ini dilakukan secara swakelola agar tepat sasaran dan mampu menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya bagi warga desa setempat.

“Ini tentunya akan menambah sumber pendapatan bagi warga petani Kabupaten Sukabumi khususnya. Bahkan dapat menggerakkan perekonomian desa,” tuturnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengungkapkan, saat ini, beberapa daerah yang panen kembali mempersiapkan lahannya untuk musim tanam. Kebutuhan air dalam usaha tani sangatlah penting, aliran-aliran air dari sumber air yang tidak bisa sampai ke lahan sawah dan tidak dapat dimanfaatkan oleh petani dapat dibantu alirannya melalui jaringan irigasi tersier.

“Oleh karena itu, jaringan irigasi tersier adalah komponen mutlak dalam jaringan sistem irigasi,” kata Sarwo Edhy.

Kementan membantu meningkatkan pemberdayaan petani pemakai air dalam pengelolaan jaringan irigasi tersier melalui kegiatan RJIT. Jaringan irigasi tersier inilah yang masuk ke wilayah persawahan dan langsung berhubungan dengan para petani. Efek yang langsung dirasakan petani adalah, adanya penambahan Indeks Tanam.

“Dengan adanya program rehabilitasi jaringan irigasi, maka ada peningkatan pada indeks tanam petani, yang sebelumnya hanya sekali setahun menjadi dua kali,” katanya.

Sarwo Edhy menambahkan, RJIT sesuai dengan kebutuhan petani. Dengan swakelola oleh Pemda bersama petani, jaringan irigasi tersier yang umumnya akan lebih bagus dan petani merasa lebih memiliki.

“Kita membangun secara bertahap berdasarkan kebutuhan masyarakat petani,” ujar Sarwo Edhy.

Kepala Seksi Pengelola Lahan Dan Air (PLA) Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Gilar M Akmal, mengatakan, hingga September 2020, pihaknya telah membangun sebanyak 92 titik irigasi dari anggaran murni.

“Rinciannya jaringan irigasi tersier sebanyak 67 titik, dam parit 8 titik, perpipaan 4 titik, dan jalan usaha tani sebanyak 13 titik. Semuanya dikerjakan pihak ketiga,” tutur Gilar.

Gilar menjelaskan, sejauh ini seluruh pembangunan telah selesai dikerjakan dan telah siap digunakan masyarakat.

“Semoga bermanfaat untuk para petani. Selanjutnya tolong dijaga dan dirawat bersama. Sebab itu sudah menjadi bagian dari para petani juga,” pungkasnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *