Kementan Bantu Pertanian di Sikka dengan Pompa Air

oleh -449 views
oleh

NUSA TENGGARA TIMUR – Kementerian Pertanian, melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) memberikan bantuan untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Bantuan tersebut berupa penyaluran 4 unit mesin pompa air.

Bantuan alsintan ini diberikan untuk empat kelompok tani binaan TOF Group di Desa Tilang, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Yaitu Kelompok tani penerima bantuan itu adalah Karya Bersama, Angong Mior, Baik, dan Pondok. Bantuan diserahkan di kebun kelompok tani di Desa Tilang.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, berbagai langkah ditempuh Kementan untuk menjadikan pertanian maju, mandiri, dan modern. Salah satunya dengan mekanisasi pertanian di berbagai daerah.

“Saya merespon positif terhadap optimalisasi Alsintan sebagai langkah dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” ujar Mentan SYL, Jumat (11/12/2020).

Menteri SYL menjelaskan, penggunaan teknologi diharapkan mampu meningkatkan produksi padi pada tahun-tahun mendatang. Tidak hanya itu, diupayakan produk pertanian Indonesia bisa berorientasi ekspor.

“Dengan teknologi, saya berharap tidak mendengar adanya penurunan produksi. Gunakanlah alat canggih yang ada supaya kita bisa ekspor. Kita harus serius dalam mengurus pertanian ini,” tuturnya.

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, level mekanisasi pertanian Indonesia terus meningkat dengan adanya bantuan Alsintan.

“Yang biasa panen sekali, kini bisa menjadi dua kali. Yang biasanya dua kali, sekarang menjadi tiga kali dengan memanfaatkan Alsintan,” kata Sarwo Edhy.

Pengertian level mekanisasi pertanian adalah penggunaan daya Alsintan terhadap luas areal yang tercover oleh Alsintan.

Menurutnya, Alsintan ini berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani. Selain itu, tingkat produksi tanaman pangan Indonesia juga terus meningkat.

“Bantuan Alsintan mampu menekan biaya operasional 35% hingga 48% dalam produksi petani. Dulu, tanpa kemajuan mekanisasi ini, petani bisa membajak sawahnya satu hektare berhari-hari. Tapi sekarang ini cukup dua hingga tiga jam saja,” katanya.

Kepala Desa Tilang, Rofinus M. Luer, berharap masyarakat bisa memanfaatkan bantuan itu sebaik-baiknya untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga mereka.

Menurutnya, masyarakat tani masih sangat membutuhkan bantuan Alsintan lainya, sehingga pemerintah jangan pernah jenuh untuk memberikan bantuan sekaligus mendampingi kelompok tani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *