Kementan Beri Bantuan Embung untuk Pertanian Bulukumba

oleh -761 views
oleh

BULUKUMBA – Untuk mengatasi kebutuhan air sepanjang musim tanam, Kementerian Pertanian (Kementan) gencar melakukan pembangunan embung, yang diharapkan menjadi solusi. Salah satunya yang dibangun di Desa Palambarae, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pemerintah terus melakukan upaya untuk menjamin ketersediaan air bagi sektor pertanian melalui dukungan infrastruktur dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya air yang ada. Karena memang manfaat infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage akan terasa ketika musim kemarau.

“Bangunan konservasi air seperti embung akan bermanfaat meskipun debit air kecil, air masih bisa teralirkan ke sawah-sawah petani. Sehingga petani bisa menambah pertanaman dalam setahun, dari satu kali menjadi dua kali atau dua kali menjadi dua setengah kali,” jelas Mentan SYL, Senin (14/12/2020).

Mentan SYL menambahkan, insfrastruktur air ini juga sangat berguna dalam pengelolaan air lahan kering maupun tadah hujan. Dirinya berharap masyarakat dan para petani bisa menjaga dan merawat apa yang telah dibangun oleh pemerintah.

“Saya pesan kepada petani dan masyarakat agar menjaga dan memelihara embung dengan baik. Jangan sampai rusak atau terbengkalai karena ini kan manfaatnya selain buat petani juga masyarakat bisa menggunakan air di sini saat kekeringan,” tuturnya.

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menjelaskan, pembangunan embung itu diharapkan bisa menampung air hujan dan mengairi sawah, sehingga mampu meminimalisir kerugian petani.

“Program pembangunan embung itu merupakan program strategis untuk penampungan air hujan atau sumber sumber mata air di tempat lain. Sehingga, ke depan, program embung mampu mengantisipasi kekeringan di lahan pertanian kita,” katanya.

Menurut Sarwo Edhy, pembuatan embung sangat diperlukan. Jika musim hujan lahan tidak terendam air, di musim kemarau saat air dari irigasi tidak mencukupi maka embung bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mengairi lahan padi atau tanaman pertanian lainnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Bulukumba Emil Yusri sangat apresiasi terhadap bantuan pembangunan ini. Menurutnya, embung adalah upaya konservasi air pada saat kemarau yang sangat bermanfaat bagi petani.

“Terima kasih kepada Pemerintah Pusat dengan dana APBN-TP tahun 2020. Semoga kedepannya kegiatan embung bertambah lagi di Kabupaten Bulukumba,” ujar Emil Yusri.

Sementara, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Beccikang 1, Mustang menjelaskan, pembangunan embung sudah selesai pekerjaan fisik 100% pada bulan Oktober 2020. Embung ini langsung dimanfaatkan untuk mengairi pertanaman seluas 35.5 ha pada periode MT II Okmar 2020/2021.

“Kebutuhan air sangat mencukupi dengan adanya pembangunan embung ini. Semula IP 2, sekarang menjadi IP 2.5 dengan pola tanam padi-padi palawija, analisa usaha tani padi bisa mencapai 5,2 ton per hektar,” ujarnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *