Kementan Dorong KUR petani Milenial di Daerah Perbatasan Kalimantan (RI – Malaysia)

oleh -452 views
oleh

Kementan RI melalui BPPSDMP kembali melatih sejumlah petani yang tinggal di daerah perbatasan di Kalimantan Barat agar mengimplementasikan kewirausahaan dan diversifikasi produk olahan jagung dalam menjalankan usaha taninya. Momen ini sekaligus dimanfaatkan untuk mendorong petani mendapat akses modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian. Upaya tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan akan terus menggenjot penyerapan KUR Pertanian sebagai satu alternatif pembiayaan yang tepat.

Mentan mengatakan serapan KUR Pertanian sangat membanggakan, seraya menguraikan kinerja KUR pada 2020 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp55,30 triliun (110,62%) dari target Rp 50 triliun. Jumlah debitur pada 2021 mencapai 2,6 juta debitur dengan realisasi kredit Rp85,61 triliun atau meningkat ke 122,31% dari target Rp 70 triliun. Sedangkan target KUR Pertanian tahun 2022 meningkat menjadi Rp 90 triliun.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementan mengatakan petani memiliki kendala keterbatasan modal dan akses terhadap sumber pembiayaan pertanian. Untuk itu kami fasilitasi akses petani kepada perbankan. yaitu BPD Bank Kalbar, Bank BRI dan Bank BNI, ini akan semakin memudahkan petani untuk mendapatkan KUR

Pada kesempatan ini kepala BPPSDMP menyerahkan manfaat KUR diwakilkankan secara langsung oleh Kepala BBPP Binuang dan Kepala Cabang BRI unit Anjungan, Kab Mempawah pada saat acara penutupan Pelatihan Kewirausahaan bagi Petani Kab Sambas dan Pelatihan Diversifikasi Olahan Jagung bagi Peningkatan Usaha dan Status Gizi RTP Petani Wilayah Kab Sanggau pada 26 April 2022 bertempat di Balai Diklat Pelatihan Anjungan Kab. Mempawah Kalimantan Barat (Perbatasan RI – Malaysia).

Total ada Rp 325.000.000 dana KUR yang diberikan kepada 10 orang peserta dari Kab Sanggau dan Kab Sambas, jelas Dedi

Penerima KUR tersebut, Damianus Deraman Rp. 10.000.000,-, Iskandar Rp. 10.000.000,-, , Syahrial Rp. 50.000.000,-, Diana Rp. 35.000.000,-, Ermawana Rp. 10.000.000,-, Hamdani Rp. 25.000.000,-, Masjan, Rp. 50.000.000,- fasilitasi KUR dari BRI. Wira Iswara Rp. 25.000.000,-, Usni sebesar Rp. 60.000.000,- KUR dari Bank Kalbar dan Febrika sebesar Rp. 50.000.000,- fasilitasi KUR dari BNI tambah dedi

Kapuslat Leli Nuryati, menambhakan bahwa peserta pelatihan tidak cukup hanya mengikuti pelatihan di kelas, melainkan harus terjun langsung untuk praktek di lapangan. Pertanian modern harus diterapkan dari hulu hingga hilir, maka diperlukan peran petani milenial untuk mewujudkan pertanian modern.
Sedangkan Kepala (BBPP) Binuang Yulia Asni Kurniawati mengatakan, komitmen pemerintah untuk menumbuhkan kewirausahaan sebagai fondasi petani dalam mengembangkan usaha taninya dan menempatkan petani sebagai komunitas pelaku usaha di sektor onfarm yang juga patut diperhitungkan.
(Tota/Agus)