Kementan: Fungsi dan Peran Kostratani di Daerah Terus Dioptimalkan

oleh -681 views
oleh

ACEH UTARA – Penguatan Kostratani terus dilakukan Kementerian Pertanian di daerah. Kostratani adalah program unggulan Kementerian Pertanian untuk pembangunan pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kostratani merupakan pusat pembangunan pertanian tingkat kecamatan yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai penyuluhan Pertanian (BPP) dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

“Kostratani atau Komando Strategis Pembangunan Pertanian akan mendorong keberhasilan pembangunan pertanian. Kostratani juga menjadi pusat pembangunan pertanian di wilayah kecamatan adalah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP),” kata Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan BPP menjadi institusi pertanian terdepan di tingkat lapangan, di Kecamatan.

“Setiap BPP dibagi ke dalam wilayah-wilayah kerja penyuluh pertanian. Penguatan fungsi dan peran BPP berarti memperkokoh pembangunan pertanian. Penguatan mencakup data dan informasi, SDM, sarana prasarana dan Infrastruktur,” kata Dedi.

Dedi Nursyamsi menambahkan, Kostratani menjadi bagian dalam program kegiatan BPPSDMP.

“Selain penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, serta penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung program utama Kementan,” kata Dedi Nursyamsi lagi.

Sebagai upaya penguatan Kostratani, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi , Zahron Helmy melakukan kunjungan di  salah satu Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kabupaten Aceh Utara, yakni BPP Bandar Baro.

Kegiatan ini hadiri perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara Dedi Mahadi, Koordinator Penyuluh BPP Bandar Baro, Mutia Cut.

Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi  Zahron Helmy, menyampaikan  tujuan dari kunjungan ini untuk menjalin dan mempererat  tali silaturahmi, harapan beliau bahwa kegiatan Kostratani di BPP Bandar Baro bisa lebih ditingkatkan.

“Terutama untuk  pengembangan pertanian berbasis Smart Farming di lahan milik BPP Bandar Baro merupakan  wujud pemanfaatan fungsi Kostratani sebagai pusat pembelajaran, sebagai Pusat Konsultasi Agribisnis,” jelas Zahron.

Beliau juga menembahkan  dalam mengembangkan pertanian berbasis Smart Farming, tidak harus selalu dengan penerapan teknologi yang mahal, penerapan sistem pertanian terpadu dimana di dalamnya menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan dan ilmu lainnya dalam satu kawasan atau lahan.

Dengan harapan, akan meningkatkan produktivitas lahan, sistem pertanian terpadu juga merupakan salah satu sistem pertanian yang ramah lingkungan dan mendukung terhadap sistem pertanian berkelanjutan karena di dalamnya terjadi kesinambungan antara unsur pertanian, peternakan, dan perikanan,” tambah Zahron.

Sementara Mutia Cut, menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan dari Balai Pelatihan Pertanian Jambi, dengan adanya kunjungan ini Penyuluh pertanian  banyak mendapat pencerahan tentang Penyuluhan, dan program utama dari Kementerian Pertanian.

“BPP Bandar Baro tersebar di  wilayah 9 Desa dengan  jumlah penyuluh sebanyak 5 orang, saat ini sedang mengembangkan pertanian berbasis Smart Farming, tahun depan BPP Bandar Baro bercita-cita bisa menjadi menjadi BPP percontohan Pertanian berbasis Smart Farming di Kabupaten Aceh Utara,” tandas Mutia Cut.