Kementan Koneksikan BPP di Parigi Mountong dengan AWR

oleh -848 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID//SULAWESI TENGAH – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menginstruksikan BPP Kostratani Sidoan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, agar menyetor data dan informasi pertanian ke AWR Kementerian Pertanian. Sebab, BPP Sidoan sudah bertransformasi menjadi Model BPP Kostratani.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya, saat mengunjungi BPP Kostratani Sidoan, Parigi Moutong, Jumat (07/08/2020).

“BPP Kostratani harus mendukung program pembangunan pertanian. Oleh karena itu, Penyuluh harus tahu apa saja program-program utama Kementan, Grasida, Gratieks, Readsi, Sikomandan dll. Penyuluh adalah garda terdepan dan fasilitator desa harus berada di bawah koordinasi penyuluh,” tutur Bustanul.

Dijelaskannya, optimalisasi BPP menjadi Model BPP Kostratani adalah instruksi langsung Menteri Pertanian. Oleh karena itu, seluruh BPP harus terhubung langsung dengan AWR Kementan.

“Dengan apa terhubungnya, tentunya melalui IT. Makanya di BPP Kostratani harus ada jaringan internet, bisa maksimalkan komputer PC, laptop, bahkan android untuk menginput data dan kirim ke AWR. Dan Pak Menteri bisa liat jika kita memang bekerja,” tegasnya.

Bustanul menambahkan, penggunaan IT di BPP adalah sebuah keniscayaan untuk saat ini. Apalagi kita sudah memasuki era industri 4.0, dimana pertanian Tanah Air ditargetkan harus maju, mandiri, dan modern.

“Hal ini peluang yang bisa dimanfaatkan penyuluh dan insan pertanian lain untuk mengoptimalkan BPP. Setiap minggu BPP harus menyuplai data dan informasi ke AWR. Salah satu nilai keberhasilan pembangunan pertanian bisa dilihat dari situ,” katanya.

Dijelaskannya, yang membuat pertanian maju keikhlasan. Bustanul pun menyebut petani-petani Indonesia luar biasa, petani tangguh yang tetap berproduksi meski dalam pandemi Covid-19.

“Untuk itu, kita harus memberikan spirit, memberikan semangat kepada petani. Penyuluh harus menjadi motivator, memberikan contoh buat petani, karena penyuluh adalah agen perubahan,” ujarnya.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan perubahan strategi harus dilakukan dalam pertanian, termasuk dalam mengembangkan SDM pertanian.

“Kita sudah tidak bisa lagi menggunakan cara-cara konvensional. Atau cara lama dengan bertatap muka. Karena kondisinya yang memang belum memungkinkan. Namun, Kita di BPPSDMP tetap menggelar pelatihan melalui berbagai kegiatan online, seperti Bertani On Cloud, Mentan Sapa Petani dan Penyuluh, Ngobras, dan lainnya,” tutur Dedi.

Dengan cara-cara baru itu, pelatihan dan peningkatan kemampuan dan informasi buat penyuluh dan petani tetap bisa dilakukan dengan maksimal. Bahkan dapat diikuti lebih banyak orang.

“Covid-19 membuat transformasi digital lebih cepat. Makanya kita juga siapkan BPP Kostratani yang siap dengan digital dan harus tersambung dengan AWR, itu syarat utama yang harus dipenuhi,” katanya.

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian akan terus didorong untuk meningkatkan produksinya.

“Di saat covid-19 menyerang, sektor pertanian paling memberikan kontribusi positif buat pertumbuhan perekonomian nasional, selain sektor Informasi dan komunikasi. Hal ini membuktikan meski berada di desa, kita semua pahlawan pembangunan,” tuturnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *