Kementan Lakukan Pengembangan Desa Manfaatkan P4S

oleh -968 views
oleh

KOTA TASIKMALAYA – Kementerian Pertanian memaksimalkan pembangunan pertanian mulai dari desa.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, pun melakukan berbagai langkah strategis untuk mengoptimalkan produktivitas pertanian.

“Perlu saya sampaikan bahwa pertanian itu seperti emas 24 karat, bagaikan merpati yang tidak pernah ingkar janji. Karena, hanya sektor pertanian yang mampu bertahan saat Indonesia diterpa badai pandemi covid-19 selama 2 tahun belakangan ini,” katanya.

“Namun, ini membutuhkan kerja keras kita semua, dan kolaborasi dari semua pihak di sektor pertanian,” jelas SYL.

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) merupakan sarana untuk pengembangan SDM pertanian yang strategis karena dimiliki oleh, dari dan untuk petani. Dilengkapi sarana pembelajaran yang memadai dan usahatani yang berjalan dengan baik, P4S menjadi mitra pemerintah untuk mencetak SDM pertanian yang handal.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tasikmalaya, Adang Mulyana, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan kegiatan program dari Kementan.

“Alhamdulillah dukungan Kementerian Pertanian melalui program-program menggenjot produktivitas pertanian, sangat berarti bagi kami warga Kota Tasikmalaya. Kami akan mencoba selalu mengembangkan sektor pertanian, termasuk didalamnya peternakan tentunya kolaborasi semuanya, P4S Agribisnis As-Salam beserta 11 P4S lainnya menjadi pioneer, untuk peningkatan kesejahteraan petani dan peternak di wilayah Kota Tasikmalaya,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, melakukan kunjungan kerja ke Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Agribisnis As-Salam Kota Tasikmalaya, Sabtu (15/01/2022).

Hadir mendampingi, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Ajat Jatnika sebagai penanggung jawab P4S Wilayah Jawa Barat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tasikmalaya dan 11 P4S di Wilayah Kota Tasikmalaya serta DPM DPA juga hadir.

Dalam arahannya, Kepala BPPSDMP mengatakan, “Pembangunan pertanian itu adanya di perdesaan. Di perdesaan, agen-agen pertanian bermunculan, yaitu P4S yang memang semuanya berlokasi di perdesaan dan P4S harus menjadi pembaharu di perdesaan karena pembaharu perdesaan identik dengan pembaharuan dibidang pertanian,” jelas Dedi.

“Saya harap P4S Agribisnis As-Salam dapat memenuhi kebutuhan daging dan susu kambing di wilayah Kota Tasikmalaya, ini dimulai dengan penggunaan bibit kambing yang berkualitas agar kambing yang dihasilkan pun kambing yang bagus, gunakan pakan yang bagus seperti biofertilizer, bisa bekerjasama dengan petani dan P4S lainnya dengan berbagai komoditas unggulan, sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang banyak,” ujar Dedi menyemangati yang hadir.

“Hal penting yang perlu saya ingatkan bahwa saat ini dalam bertani itu harus smart, artinya menerapkan smart farming yang bisa membuat pertanian kita berdaya dan berjaya, P4S harus menjadi pembaharu perdesaan,” tegas Dedi.

P4S Agribisnis As-Salam yang diketuai oleh Pandu Rahayu berdiri sejak tahun 2013, bergerak dibidang budidaya kambing perah. P4S Agribisnis As-Salam menawarkan pelatihan-pelatihan diantaranya Budidaya Kambing Perah, Budidaya Ternak Ruminansia, Budidaya Komoditas Tanaman Pangan, dan Budidaya Komoditas hortikultura.

Sederet penghargaan yang diraih P4S bukti konsistensi menerapkan agribisnis dibidang peternakan kambing, dan keinginan untuk berbagi kepada sesama. Salah satunya yang bergengsi diraih P4S Agribisnis As-Salam pada tahun 2016, penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun selaku Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia dan Piagam Penghargaan Presiden RI 2016.

P4S yang berlokasi di Desa Sirnagalih Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. P4S As-Salam memiliki 5 kandang kambing dengan populasi 100-500 ekor per kandang. “Untuk bibit, kami mengawinkan kambing jantan dengan kambing betina dari Garut. Untuk pakan ternak disamping kami memiliki kebun sendiri, kami juga bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Pertamanan sehingga limbahnya kami olah menjadi silase untuk bahan pakan ternak,” jelas Pandu.