Kementan Realisasikan Program Optimasi Lahan di Barito Kuala

oleh -976 views
oleh

BARITO KUALA – Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan program optimasi lahan di Desa Bantuol, Kecamatan Cerbon, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Adalah Gapoktan Kembang Kacang yang menerima manfaat program tersebut.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) Rabu, 26/1 menuturkan, melalui optimasi lahan rawa, maka produktivitas pertanian Indonesia bisa terus ditingkatkan. “Melalui program optimasi lahan ini, maka ada dua hal yang disasar, yaitu produktivitas dan kesejahteraan petani. Program ini memiliki dua manfaat bagi pertanian kita dan petani itu sendiri,” kata Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, optimasi lahan itu dilakukan seluas 123 hektar. Ada beberapa tujuan program optimasi lahan rawa ini dilakukan. Pertama, kata dia, untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP). Kedua, program yang penekanannya pada rehabilitasi jaringan irigasi itu diharapkan dapat berpengaruh terhadap luas tambah tanam.

“Program ini juga direalisasikan dalam kerangka mitigasi perubahan iklim yang terjadi di Indonesia,” kata Ali.

Dikatakannya, perbaikan infrastruktur tata air irigasi lahan rawa dapat melancarkan sistem pengairan lahan rawa yang berpengaruh pada peningkatan produksi dan produktivitas.

“Selain itu juga untuk meningkatkan partisipasi gapoktan dalam pengelolaan lahan rawa,” terang Ali.

Ali menerangkan, potensi peningkatan produktivitas pertanian melalui optimasi lahan rawa bukan hal tak mungkin. Menurut Ali, Indonesia memiliki potensi lahan rawa sebesar 33.4 juta hektar. “Jika potensi itu dikembangkan, maka peningkatan produktivitas bukan hal mustahil kita wujudkan,” tutur dia.

Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Erwin Noorwibowo menerangkan, program optimasi lahan rawa fokus pada perbaikan infrastruktur irigasi dan pengolahan lahan. “Dengan prioritas pada kegiatan perbaikan tata air mikro, rehabilitasi atau pembangunan pintu-pintu air, pembangunan atau pembenahan infrastruktur lainnya di lahan rawa, diharapkan dapat meningkatkan luas tanam dan indeks pertanaman,” ungkap Erwin.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *