Kementan Salurkan Bantuan Pangan untuk THL di DIY

oleh -1,370 views
oleh

YOGYAKARTA – Sebanyak 268 paket bantuan pangan disalurkan Kementerian Pertanian untuk para THL di DI Yogyakarta, Kamis (21/05/2020). Pendistribusian dilakukan Kepala BPTP Soeharsono bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi DI Yogyakarta.

Penerima 268 paket bantuan pangan Kementan tersebut terdiri dari tenaga honor/kontrak seperti THLTBPP (169 paket), TKP-PL TKP (18 paket), medik veteriner/paramedik veteriner (63 paket), dan POPT (18 paket).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bantuan ini adalah wujud kepedulian Kementerian Pertanian kepada para petugas lapangan.

“Peran petugas lapangan sangat berat. Mereka mendampingi petani dalam masa pandemi Covid-19 agar mereka tetap sehat dalam mengelola sawah, ladang, dan tanamannya. Petugas lapangan tidak mempedulikan panasnya matahari dan guyuran air hujan. Mereka setia bersama petani tetap mengolah lahan, menanam dan panen untuk menyediakan pangan bagi 267 juta masyarakat Indonesia,” kata Menteri SYL.

Sementara pejabat yang menangani penyuluhan, Edy, mengucapkan terima kasih ke Kementan atas bantuan ini.

“Atas nama para THL, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian Menteri Pertanian. Mudah-mudahan bantuan tersebut bermanfaat dan menambah semangat para THL untuk tetap bekerja,” katanya.

Salah seorang penyuluh THL yang bertugas di BPP Jetis, Kabupaten Bantul, Sugiyono, menyampaikan ucapan serupa. Apalagi, selain menerima bantuan pangan berupa sembako, Sugiyono juga menerima THR.

“Bantuan ini sangat membantu keluarga saya bersama istri dan 3 orang putera. Terutama di tengah wabah Covid-19. Kami merasa mendapat perhatian dan pengakuan dari Kementerian Pertanian, disamping memang meringankan kebutuhan sehari-hari. Perhatian inilah yang memberikan semangat kami,” kata Sugiyono, mewakili penyuluh THL DI Yogyakarta yang bertanggung jawab membina 21 kelompok tani dengan luas lahan sekitar 315,85 hektar ini.

Sugioyo bersama rekan-rekanya akan terus semangat mendampingi petani menanam padi untuk mensukseskan Gerakan Ketahanan Pangan Nasional. Dan sesuai arahan BPPSDMP, petani dan penyuluh melakukan percepatan tanam. Kini, padi Mekonga yang ditanam petani pada musim tanam kedua sudah berumur 30 hari. Berkat pengawalannya, pada panen yang lalu petani berhasil memproduksi 7.8 ton per hektar.

“Semoga iklim musim tanam kedua nanti bersahabat sehingga hasil padinya dapat dipanen dengan hasil yang tidak mengecewakan. Penyuluh dan petani akan siap disawah untuk menyediakan pangan kita semua,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menegaskan pertanian tidak boleh berhenti.

“Dalam kondisi apa pun, pertanian tidak boleh berhenti, pertanian tidak boleh bermasalah. Karena, petani dengan didampingi penyuluh merupakan garda terdepan adalah penyedia pangan bagi 267 juta masyarakat Indonesia,” papar Dedi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *