Kementan: Smart Green House dan Petani Milenial Jadi Tumpuan Masa Depan Pertanian

oleh -425 views
oleh

PENGALENGAN – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan jika Smart Green House dan petani milenial merupakan tumpuan masa depan pertanian. Hal itu mengingat sektor pertanian semakin berkembang ke arah yang maju, mandiri dan modern.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, pada era 4.0 saat ini, pertanian telah mengandalkan inovasi teknologi dan mekanisasi dalam pengembangan budidaya pertanian. “Tentu petani milenial merupakan ujung tombak pada era 4.0 saat ini. Merekalah pemegang tongkat estafet pertanian kita. Mereka harapan dan tumpuan masa depan pertanian kita,” kata Mentan SYL.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi untuk mengembangkan Smart Green House petani milenial menjadi ujung tombaknya. Sebab, mereka adalah anak-anak muda yang faham dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. “Milenial itu harapan agar pertanian kita bergerak ke arah yang maju, mandiri dan modern,” kata Dedi.

Menurut Dedi, ciri pertanian maju ditandai dengan penggunaan varietas berpotensi hasil tinggi, pemanfaatan alsintan inovasi teknologi.

Smart Green House, kata Dedi, sejauh ini diimplementasikan dengan biaya yang cukup ringan. Hal tersebut dapat memanfaatkan akses KUR pertanian yang memang diperuntukkan sebagai stimulus bagi pengembangan budidaya pertanian.

“Manfaatkan KUR ini yang memang program pemerintah. Manfaatkan teknologi untuk mengembangkan pertanian semakin maju. Petani milenial itu harus menguasai pertanian dari hulu hingga hilir,” ujar Dedi.

Sementara Wakil Bupati Bandung, Syahrul Gunawan menjelaskan, wilayah pertanian di Kabupaten Bandung cukup luas. Secara geografis amat mendukung usaha pertanian, sehingga menjanjikan. “Dari perjalanan waktu, yang kami bisa support kaki lakukan seperti pembinaan kepada kelompok tani yang saat ini jumlahnya sebanyk 3.500 kelompok,” tutur Syahrul.

Selain itu, Syahrul menegaskan jika Pemkab Bandung juga melakukan pendekatan korporasi untuk memfasilitasi penen raya petani. “Kami siap mendukung penuh program petani milenial Kementan. Ada 27 hektar yang kami siapkan, silakan petani milenial dikelola. Kami ingin mereka yang mengelola wilayahnya. Ke depan kita coba bersinergi dengan sektor lainnya,” papar Syahrul.

Syahrul mengaku ingin anak-anak muda Bandung menjadi tuan rumah bagi sektor pertanian di wilayahnya sendiri. “Di sini ada berbagai macam komoditas pertanian sayuran. Kami juga kolaborasikan dengan sektor lainnya seperti pariwisata. Kami buat program jelajah kopi. Kolaborasi pariwisata dengan perkebunan. Banyak hal lain yang bisa kita combain menjadi agrowisata ke depannya,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *