Kementan Sosialisasikan SiPAKAR IRIGASI di Sulsel

oleh -786 views
oleh

MAKASSAR – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar sosialisasi SOP dan Aplikasi Padat Karya Irigasi Pertanian “SiPAKAR IRIGASI” kepada Staf Dinas Propinsi dan Kabupaten yang menangani kegiatan irigasi pertanian di Sulawesi Selatan (Sulsel). Sosialisasi dilakukan di Ruang Rapat Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat 20 November 2020.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, aplikasi SiPAKAR IRIGASI dirancang untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan padat karya irigasi pertanian. Mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan administrasi hingga pelaporan kegiatan.

“Aplikasi yang berbasis web ini akan digunakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang mendapatkan bantuan padat karya irigasi pertanian melalu anggaran APBN di bawah Satuan Kerja Ditjen PSP,” ujar Mentan SYL, Jumat (20/11).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, ketersediaan air irigasi pertanian merupakan salah satu faktor determinan yang mempengaruhi produksi.

“Sehingga penting dan strategis peranannya dalam menunjang keberhasilan usaha pertanian, terutama dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas pangan,” ujar Sarwo Edhy.

Untuk meningkatkan ketersediaan air irigasi, Kementan melakukan upaya pembangunan infrastruktur irigasi melalui perbaikan irigasi tersier, pembangunan embung pertanian, pengembangan sumber air lainnya melalui irigasi perpompaan dan perpipaan serta pemanfaatan irigasi air tanah.

“Realisasi pembangunan infrastruktur irigasi selama 5 tahun (2015 – 2019) yaitu untuk rehabilitasi jaringan tersier seluas 3.281.129 ha. Pembangunan embung/dam parit/longstorage 3.079 unit dan pengembangan irigasi pompanisasi/perpipaan 3.774 unit,” sebut Sarwo Edhy.

Kegiatan irigasi, lanjutnya, baik untuk rehabilitasi maupun pembangunan baru akan terus dilaksanakan karena masih dibutuhkan petani untuk memenuhi kebutuhan air komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.

“Agar proses kegiatan irigasi berjalan lebih baik dan cepat, maka diperlukan terobosan atau inovasi didalam aktivitas dan mekanismenya agar segera memberikan dampak bagi peningkatan produksi pertanian,” cetusnya.

Direktur Irigasi Pertanian Rahmanto dalam paparannya yang berjudul “Strategi Percepatan Program Irigasi Pertanian di Era Industri 4.0 Mendukung Peningkatan Produksi Pertanian”, telah disusun SOP baru dan Pembangunan Aplikasi yang dinamakan Sistim Informasi Padat Karya Irigasi “SiPAKAR IRIGASI” Pertanian.

Rahmanto mengatakan, produk proyek perubahan tersebut akan membawa dampak terhadap kepada keberhasilan pembangunan infrastruktur irigasi pertanian melalui pola padat karya karena lebih memperhatikan kriteria teknis dalam penilaian kelayakannya, data dan dokumen kegiatan akan tersusun dengan baik, memudahkan pengendalian dan pelaporan serta pelaksanaan kegiatan yang lebih cepat.

“Tentunya keberhasilan ini akan meningkatkan ketersediaan air irigasi, sehingga luas areal tanam dan produksi pertanian bisa ditingkatkan,” kata Rahmanto.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *