SUARAJATIM.CO.ID//HUMBANG HASUNDUTAN – Para penyuluh pertanian memanfaatkan kehadiran Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, saat Panen Jagung di lokasi kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP, untuk curhat.
Panen jagung sendiri berlangsung di Desa Parsipuran, Kecamatan Pulung, Humbang Hasundutan, Rabu (28/10/2020).
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan penyuluh menyampaikan jika di Desa Parsipuran, Kecamatan Pulung, ada 3 lokasi untuk Sekolah Lapang (SL) IPDMIP. Di tempat itu, indeks pertanaman sudah 2 kali dalam setahun. Namun, petani hanya bisa menanam padi di Musim Tanam I.
“Kita tadi mendengar keluhan petani. Mereka hanya bisa menanam padi di Musim Tanam I. Sedangkan di Musim Tanam II, mereka menanam jagung. Ada beberapa alasan, seperti hama penyakit yang tidak bisa dikendalikan, salah satunya burung. Selain itu, varietas yang cocok untuk MT II tidak bisa didapat,” katanya.
Dedi mengatakan, tidak masalah jika petani Humbahas menanam jagung, asalkan hal tersebut menguntungkan buat petani. Dedi juga mengingatkan penyuluh agar mendampingi petani untuk terus tanam.
“Sebenarnya di sini masih bisa tanam, karena tanahnya masih lembab, berarti masih ada hujan dan penyuluh harus mengingatkan petani untuk tanam. Jangan terlalu lama didiamkan, manfaatkan ketersediaan air, petani harus segera tanam kembali,” katanya.
Dedi Nursyamsi juga meminta kepada penyuluh agar selalu mengingatkan petani untuk tidak membakar sisa panen di lahan.
“Penyuluh harus aktif, harus mengingatkan petani agar tidak membakar sisa panen. Jangan ada bakaran di lahan. Karena sisa panen itu bisa dimanfaatkan untuk membuat kompos dan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi jagung,” katanya.
Sementara Kepala Pusat Penyuluhan (Kapusluh) BPPSDMP Kementerian Pertanian, Leli Nuryati, mengatakan para penyuluh juga meminta agar SL 2 IPDMIP di Humbang Hasundutan petani tidak dipaksakan menanam padi.
“Para penyuluh di Humbahas menginginkan agar Sekolah Lapang 2 IPDMIP di tempat itu tidak dipaksakan menanam padi, tapi memaksimalkan jagung. Karena, petani di Kecamatan Pulung sudah merasakan manfaat dari produksi jagung,” katanya.
Tidak itu saja, para penyuluh juga akan di dilibatkan dalam program Food Estate. Mereka pun telah mengikuti pelatihan yang digelar BPPSDMP.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pentingnya meningkatkan kemampuan para penyuluh.
“Penyuluh adaah garda terdepan dalam pertanian. Mereka harus dibekali dengan banyak ilmu dan pengetahuan. Peningkatan SDM ini kita lakukan melalui berbagai pelatihan dan webinar yang dilakukan BPPSDMP secara virtual,” katanya.(EZ)