Kreativitas dan Inovasi Petani Tuban Ditingkatkan dalam SLP

oleh -457 views
oleh

TUBAN – Untuk memaksimalkan produksi pertanian, para petani di Desa Mulgoagung Kecamatan Singgahan, Tuban, Jawa Timur, mengikuti kegiatan Sekolah Lapangan Petani (SLP) IPDMIP, Kamis (21/1/2021). Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan kreativitas dan inovasi petani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, peningkatan SDM harus dilakukan.

“SDM pertanian sangat berperan untuk meningkatkan produktivitas. Oleh sebab itu, kita berharap kegiatan Sekolah Lapangan bisa membantu petani meningkatkan kemampuannya. Karena dampaknya adalah untuk pertanian,” katanya.

Pernyataan tidak jauh berbeda disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Dedi Nursyamsi.

“Faktor pengungkit paling utama dalam peningkatan produktivitas pertanian adalah SDM. Oleh karena itu, kita akan terus menggenjot pengetahuan, kemampuan, juga skill petani,” katanya.

Pelatihan Sekolah Lapangan Petani (SLP) yang akan memaksimalkan komoditas padi ini dilakukan di Kelompok Tani Dewi Sri, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan.

SLP diikuti 25 orang petani di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan. Terdiri dari 5 orang dari Poktan Dewi Sri, 5 orang dari Poktan Sari Bumi, 5 orang dari Poktan Trubus, 5 orang dari Poktan Gunung Mulyo dan 5 orang dari Poktan Ponco Laksono

Dedi Nursyamsi menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan kegiatan budidaya dan pengelolaan usahatani.

“Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan dan kesadaran petani dalam memanfaatkan lahan usahataninya secara produktif, serta meningkatkan kepercayaan  diri petani dalam mengadopsi  praktek praktek Budidaya dan pengelolaan Usahatani yang lebih baik,” katanya.

SLP juga bertujuan membangun kemandirian petani dalam pengelolaan proses pembelajaran dari, oleh, dan untuk petani.

Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah Pembukaan SLP IPDMIP dan Kontrak Belajar.

Permasalahan yang dihadapi, antara lain petani SLP IPDMIP belum mengerti terkait dengan konsep kegiatan sekolah lapang khususnya Daerah Irigasi Ngelirip, serta kurangnya pengetahuan petani mengenai pengetahuan, manfaat dan fungsi system teknologi pola tanam jajar legowo

“Kegiatan ini Memberikan informasi terkait dengan kegiatan proyek IPDMIP dan konsep SLP yang akan berlangsung, juga pelaksanaan pre test sebagai dasar untuk mengetahu sejauh mana pemahaman peserta dan menjadi  acuan dari materi yang akan disampaikan,” ujarnya.

Diharapkan kepada peserta SLP IPDMIP dengan adanya kegiatan ini dapat lebih aktif, kreatif dan inovatif sehingga menjadi petani yang mandiri dan modern, terlebih lagi dapat meningkatkan produktivitas petani khususnya petani yang berada Daerah Irigasi Ngelirip.(Rini/EZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *