Manfaat Irigasi Perpompaan Dirasakan Petani di Pandeglang

oleh -545 views
oleh

PANDEGLANG – Kegiatan irigasi perpompaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Provinsi Banten melalui anggaran APBN Tugas Pembantuan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, sangat membantu petani dalam mengairi sawah.

Seperti yang dirasakan Kelompok Tani P3A Jaya Mandiri, Desa Surakarta, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang dengan luas areal 60 Ha. Jika sebelumnya satu kali tanam dalam satu tahun, dengan adanya irigasi perpompaan menjadi dua kali tanam.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, jenis irigasi yang saat ini dikembangkan Kementan adalah irigasi perpompaan dan perpipaan. Prinsip kerja Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan, dengan mengambil air dari sumber (diverting), membawa atau mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian (conveying), mendistribusikan air kepada tanaman (distributing), dan mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring).

Tujuan dari Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan adalah memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta budidaya ternak.

“Meningkatkan intensitas pertanaman dan atau luas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani, memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai air irigasi, baik di daerah irigasi maupun non daerah irigasi,” jelas Mentan SYL, Jumat (16/10).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, irigasi perpompaan dialokasikan sebanyak 1.000 unit di 32 Provinsi dan 285 Kabupaten Kota. Dan irigasi perpipaan alokasi sebanyak 138 Unit di 25 Provinsi dan 59
Kabupaten Kota.

“Luas layanan Minimal 20 Ha (Tanaman Pangan), dan 10 Ha (Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan),” ungkapnya.

Dijelaskannya, kunci utama dari jenis irigasi perpompaan adalah terdapatnya sumber air. Walaupun posisi air di bawah permukaan lahan pertanian tidak masalah. Itu karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya.

“Dengan demikian lahan pertanian yang tidak terjangkau dengan irigasi waduk dan bendung yang umumnya secara grafitasi masih bisa mendapatkan air irigasi,” ujarnya.

Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan diprioritaskan pada lokasi kawasan pertanian yang sering mengalami kendala atau kekurangan air irigasi terutama pada musim kemarau.

Output dari kegiatan ini adalah adalah terlaksananya kegiatan Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan sehingga tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh petani, baik sebagai suplesi atau conjunctive use di daerah irigasi maupun sebagai irigasi utama di non daerah irigasi (tail end).

“Program ini diharapkan dapat menambah luas areal tanam baru dan meningkatkan produksi atau produktivitas,” pungkasnya.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid S, Kegiatan Irigasi perpompaan adalah proses aspirasi masyarakat, yang mempunyai nilai tambah untuk mensejahterakan masyarakat dan merupakan langkah awal sehingga ada proses keberlanjutan dengan adanya keswadayaan dari masyarakat yang bisa di bangun.

“Kunci utama irigasi perpompaan adalah adanya sumber air, dengan pola transfer langsung ke petani, bantuan pemerintah tersebut di kelola sendiri oleh petani,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang PSP Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Uun Junandar mengatakan, kegiatan irigasi perpompaan dilakukan di Desa Surakarta, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang.

“Dengan adanya bantuan pompanisasi dari pemerintah pusat melalui satker Dinas Pertanian Provinsi Banten sangat luar biasa manfaatnya bagi petani. Sangat membantu petani dalam pengairan. Bantuan yang dibelanjakan berupa bak penampung, Pompa air 6 inch, rumah pompa dan Pipa, Dalam kegiatan ini dibangun, dengan bak tampung berkapasitas 4×4×1,5 M3,” sebutnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *