Manfaatkan SL IPDMIP, Poktan di Humbahas Tanam Jagung

oleh -921 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID//SUMATERA UTARA – Kegiatan Sekolah Lapang (SL) program IPDMIP di Daerah Irigasi (DI) Hutagurgur Desa Hutagurgur, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, dimanfaatkan Kelompok Tani (Poktan) Tupama, untuk memperkuat ketahanan pangan. Komoditas yang dipilih adalah diversifikasi pangan lokal jenis jagung.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam setiap kesempatan kerap mengajak petani dan penyuluh untuk terus turun ke lapangan.

“Petani dan penyuluh harus terus ke lapangan, jangan berhenti menanam. Karena hanya dengan menanam kita bisa memperkuat ketahanan pangan. Pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian tidak boleh bersoal,” tutur Mentan SYL, Jumat (03/07/2020).

Sekolah Lapang Petani Program IPDMIP merupakan salah satau upaya yang dapat memperkuat ketahanan pangan kita.

Pemilihan jagung sebagai komoditas ini juga sesuai imbauan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, agar petani dan penyuluh menggenjot diversifikasi pangan lokal.

“Kita harus dapat menggenjot pangan lokal untuk mengantisipasi kekurangan pangan. Karena di masa pandemi Covid-19, kita tidak bisa tergantung kepada pangan impor. Pangan lokal kita sangat banyak dan kaya karbohidrat serta bisa dimanfaatkan sebagai pengganti beras,” katanya.

Sekolah Lapang di Kabupaten Humbang Hasundutan ini, merupakan SL ke-2 (II), diikuti 20 orang petani yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Kegiatan SL dilakukan di lahan jagung seluas 0,5 Hektare (ha) milik Ketua Poktan Tupama, Fredy G Sianturi. Varietas Jagung dipilih adalah Varietas Bisi 18. Karena merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi di Daerah Irigasi Hutagurgur.

Sekolah Lapang II direncanakan pelaksanaannya selama musim kemarau dengan 12 kali pertemuan, dimulai pada bulan 26 Juni 2020 dan selesai pada 26 September 2020.

Pembukaan SL II dilaksanakan 26 Juni 2020 yang lalu dan dihadiri Kepala Desa Hutagurgur, Kabid Penyuluhan Prasarana dan Sarana Pertanian, PPL, PPS dan Staf Lapangan IPDMIP, Kec. Doloksanggul, Kab. Humbang Hasundutan.

Materi pokok yang disampaikan selama SL II adalah budidaya tanaman jagung bisi 18 yang baik dan pemanfaatan pupuk subsidi secara efektif, yang akan disampaikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan PSP serta penyuluh pertanian lapangan.

Pada kesempatan itu Kepala Bidang Penyuluhan dan PSP mengingatkan agar masyarakat petani memperhatikan panduan yang diberikan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) dan Staf Lapangan IPDMIP. Setiap pertanaman harus pastikan sebelum benih dimasukkan harus diberikan pupuk dasar dan kompos.

Terkait pertanaman jagung, pemupukan pertama dilakukan pada hari ke-14 sejak benih ditanam dan selanjutnya dilakukan 35 hari berikutnya.

Kabid penyuluhan dan PSP dalam pertanaman SL jagung ini juga menegaskan kepada petani bahwa para peserta SL harus memberikan perhatian dan bekerjasama dalam merawat tanaman agar hasil panen nantinya maksimal.

Petani tampak semangat untuk mengikuti SL, karena ada harapan untuk mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat bagi mereka, yang nantinya dapat
meningkatkan kesejahteraan mereka. Produktivitas jagung yang selama ini mereka capai, rata-rata hanya mencapai 4 ton per hektar, dan dengan SL Penanaman Jagung menggunakan Bisi 18 ini diharapkan dapat mencapai produktivitas hingga 10-12.5 ton/hektar dengan populasi 100.000 tanaman/hektar.(SWA/EZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *