Meski Surplus Beras, Penyuluh Lampung Selatan Tetap Lakukan Percepatan Tanam

oleh -709 views
oleh

LAMPUNG – Merespon arahan Presiden Jokowi untuk antisipasi krisis pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, meminta kepada seluruh penyuluh pertanian dan petani di Indonesia agar segera melakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi serentak. Seperti yang dilakukan Penyuluh dan Petani di wilayah Lampung Selatan, meskipun sudah surplus beras namun tetap lakukan percepatan tanam.

Dikatakan Mentan SYl, untung menghindari adanya krisis pangan, semua harus bekerja lebih keras, lebih terpadu dan lebih gotong royong agar pangan rakyat bisa terjamin.

“Krisis pangan tidak boleh terjadi di Indonesia, kita harus hadapi dengan kerja keras dengan semangat pantang menyerah. Oleh karena itu siapkan strategi untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan dua langkah konkret, penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat”, ungkap Mentan SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDM), Dedi Nursyamsi juga menambahkan pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, olah dan panen.

“Hal ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah Covid-19, kepada para penyuluh pertanian maupun swadaya diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani,” jelas Dedi.

Menyikapi hal ini, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan langsung merespon cepat arahan tersebut dengan turut mendorong petani di wilayah kecamatan yang telah menyelesaikan masa panen agar bisa segera melakukan percepatan tanam. Apalagi hingga memasuki awal bulan Mei ini, curah hujan di sejumlah wilayah kecamatan masih cukup tinggi.

Kabid Tanaman Pangan Dinas TPHP Lampung Selatan, Mugiono mengatakan ada beberapa daerah yang telah menyelesaikan panen untuk musim tanam akhir 2019 dan awal tahun 2020 lalu seperti Natar, Jatiagung, Tanjung Bintang, Tanjungsari, Way Panji dan Sidomulyo sudah selesai panen.

“Petani bisa melakukan percepatan tanam dengan didampingi penyuluh pertanian. Saya juga berharap pada tahun ini kondisi iklim akan lebih bersahabat, dimana untuk musim kemarau merupakan kemarau basah (masih akan ada hujan turun) sehingga petani tidak mengalami kesulitan air”, ujar Mugi.

Mugi menambahkan, untuk sektor pertanian, terutama tanaman padi tidak terlalu terdampak dari pandemi virus corona (covid-19). Harga gabah ditingkat petani pun relatif masih cukup baik pada kisaran Rp 420 ribu hingga Rp 450 ribu per kwintal.

“Di Kabupaten Lampung Selatan hingga akhir April luasan panen telah mencapai 40 ribu hektar lebih dengan rata-rata produksi mencapai 7 ton perhektar. Kalau untuk kebutuhan pangan di Kabupaten, produksi kita mengalami surplus. Kita termasuk salah satu daerah lumbung pangan di Provinsi,” kata Mugiono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *