Panen Padi, Petani Didampingi Penyuluh BPP Karang Agung Ilir

oleh -14,157 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID//SUMATERA SELATAN – Untuk memastikan kegiatan produksi terus berjalan dan ketahanan pangan turut terjaga, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Karang Agung Ilir, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, turut mendampingi petani binaannya melakukan panen padi.

Salah seorang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Hairudin Sani, mengatakan, Desa Karang Sari merupakan salah satu desa yang mendapat program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di wilayah kerja BPP Karang Agung Ilir Kabupaten Banyuasin.

SIMURP diharapkan dapat membantu petani dalam segi tata kelola air di Kecamatan Karang Agung Ilir yang merupakan lahan Rawa Tipe Luapan B. Lahan terluapi air pasang pada keadaan pasang besar saja.

“Setelah memperoleh materi tentang Optimalisasi Lahan Rawa pada kegiatan Traning Of Farmer (TOF) yang dilaksanakan di Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Karang Agung Ilir diharapkan petani semakin giat dalam memaksimalkan hasil pertanian,” ungkap Hairudin, Sabtu (10/10/2020).

Hairudin menambahkan, jika panen di kecamatan Karang Agung Ilir sudah hampir selesai dilakukan oleh para petani. Panen pada 10 Oktober 2020 adalah panen terakhir yang dilakukan Kelompok Tani Lindung Jadi, tepatnya di lahan milik petani Walam.

“Varietas padi yang dipanen adalah Inpara 3, Dengan Hasil ubinan 3,5 kilogram. Sehingga perkiraan produktivitas yang dicapai adalah 5,6 ton per hektare,” pungkas Hairudin.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga mengungkapkan keadaan pandemi mempengaruhi perekonomian. Namun sektor pertanian terus tumbuh lantaran kerja keras petani yang didampingi penyuluh.

Era New Normal triwulan tiga, makin memacu Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai pilar ekonomi nasional di saat sektor lainnya mengalami kontraksi hingga pertumbuhan negatif.

Program Kementan dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan nasional.

“Petani harus turun ke lapangan, penyuluh harus turun ke lapangan dan mendampingi petani. Dalam kondisi apa pun, pangan tidak boleh bermasalah,” katanya.

Pangan tidak boleh bersoal. Untuk itu, kita harus tanam dan memastikan produksi tidak berhenti.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), juga selalu mengimbau insan pertanian untuk menjaga ketahanan pangan dengan terus melakukan olah tanah, penanaman, panen, hingga pengolahan produk pangan yang terus berlanjut.

“Kebutuhan pangan rakyat Indonesia tidak bisa ditunda. Pemerintah juga mendukung dengan pengawalan bahan pangan secara intens,” katanya. (SM/NF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *