Pelabuhan Ratu Manfaatkan Lahan bekas SL Untuk Percepatan Tanam

oleh -1,102 views
oleh

PELABUHAN RATU – Pelabuhan Ratu memanfaatkan lahan bekas program Sekolah Lapangan (SL) untuk melakukan percepatan tanam. Sebuah lahan seluas 25 hektare pun diolah dengan menggunakan hand traktor roda 2. Sementara Persemaian benih varietas Inpari 33 sudah ditebarkan 17 hari sebelumnya.

Menurut Kepala BPP Pelabuhan Ratu N Windawidyawati, pengolahan lahan dilakukan di lahan Kelompok Tani Sumber rezeki yang ada di Desa Cibodas, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Parit parit dilakukan normalisasi, Tanaman refugia pun dibuat agar semakin subur.

Sementara Wida Hartati selaku Pendamping mengatakan, lahan milik kelompok tani Sumber Rezeki tersebut sebelumnya dipakai untuk SL (Sekolah Lapangan) yang didanai oleh Proyek IPDMIP (Integrated Participatory Development and Managementof Irrigation Project). SL adalah arena pembelajaran oleh para petani anggota kelompok tani, sekalian untuk penyediaan benih.

“Percepatan tanam di lahan tersebut dimaksudkan agar petani dapat mempraktekan apa yang dipelajari dalam SL sebelumnya, karena hasil SL yang dilakukan sebelumnya mengalami peningkatan produksivitas. Rata rata Produktivitas di daerah itu berkisar antara 6-6,5 ton per ha. Sementara Produktivitas dari hasil SL mencapai 8,75 ton/ha, maka terjadi peningkatan 2,25-2,75 ton/ha,” tutur Wida.

Jumlah peserta SL saat itu 30 orang, terdiri atas wanita 10 %, Milenial 30% dan petani dewasa 60%. Mereka mengikuti 12 kali pertemuan, untuk mempelajari cara bercocok tanam yang baik, Tentunya dengan menerapkan teknologi yang dianjurkan seperti olah tanah yang benar dengan mengembalikan jerami yang yang sudah dijadikan kompos. SL juga mengajarkan bagaimana melakukan test benih untuk disemai secara benar, menanam dengan menggunakan jajar legowo 2 : 1.

“Sebelum pemupukan dilakukan test kandungan pupuk dengan menggunakan PTUS (Perangkat Uji Tanah Sawah), sehingga saat pemupukan dengan menggunakan pupuk sesuai kebutuhan, Pengairan secara intermiten sesuai umur tanaman, panen dan pascapanen,”tambahnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar untuk sektor pertanian.

“Adanya wabah ini justru pertanian harus makin digenjot karena masyarakat sangat membutuhkan panganan yang sehat. Wabah virus Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti,” paparnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan pencanangan Gerakan Percepatan Tanam.

“Gerakan Percepatan Tanam merupakan upaya antisipasi terjadinya kekeringan dengan memanfaatkan potensi hujan yang masih ada,” jelasnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *