SUARAJATIM.CO.ID//SUMATERA SELATAN – Untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petugas Penyuluh pertanian pendamping program IPDMIP, dilaksanakan pelatihan dasar fasilitasi rantai nilai, 14-17 September 2020, di Balai Pelatihan Penyuluhan Pertanian Martapura Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan dan pemasaran di daerah irigasi proyek IPDMIP.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap kegiatan ini bisa diikuti dengan baik.
“Penyuluh dan petani harus menyerap ilmu yang ada di pelatihan tersebut. Dan harus bisa diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari di lahan pertanian. Karena, IPDMIP bertujuan untuk meningkatkan produksi dan juga kesejahteraan petani,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengutarakan hal serupa.
“Kualitas dan kemampuan SDM pertanian harus ditingkatkan. Karena, pembangunan pertanian harus diawali dari pembangunan SDM pertanian, baik itu petani, penyuluh, petani milenial, poktan dan gapoktan,” katanya.
Pelatihan dasar fasilitasi Rantai Nilai di Ogan Komering Ulu dikuti oleh 78 orang peserta, terdiri dari 14 orang Staf Dinas Pertanian, 20 orang Penyuluh Pertanian (PNS THL-TBPP), dan 28 orang pimpinan BPP dari 7 kabupaten pelaksana kegiatan IPDMIP (Banyuasin, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas dan OKU Selatan.
Pelatih dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan Antoni Alam.
Antoni Alam mengharapkan peserta pelatihan mengikuti pelatihan ini secara serius agar setelah selesai mengikuti pelatihan dan kembali ke wilayahnya dapat mendampingi Petani dalam melakukan usaha peningkatan nilai tambah. Tidak hanya dari aspek produksi dan juga pada kegiatan pasca panen dan pemasaran hasil.
“Dengan demikian sasaran IPDMIP untuk meningkatkan pendapatan petani di wilayah irigasi dapat tercapai,” katanya.(AJ/EZ)
