Perkuat Lapak Digital dan Menangkan Pasar Bebas, Kostratani Jadi Tol Petani di Era 4.0

oleh -718 views
oleh

JAKARTA – Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) menjadi tol bagi petani melewati revolusi industri berbasis 4.0. Sebab, Kostratani terus memperkuat lapak digitalnya untuk memenangkan persaingan pasar bebas. Menggandeng Bukalapak, kanal Lapak Kostratani Online direlease pada Kamis (24/9). Apalagi, mayoritas daerah sudah siap menerapkan sistem perdagangan online tersebut.

“Lapak Kostratani Online menjadi harapan baru petani mendapatkan manfaat ekonomi lebih baik dari aktivitas pertanian. Kostratani juga memiliki sarana prasarana yang luar biasa untuk menjawab semua kebutuhan petani. Melalui digitalisasi pertanian Kostratani, petani memiliki market jelas. Transaksinya juga lebih simpel,” terang Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kamis (24/9).

Penandatanganan kerjasama Bukalapak dan Kementerian Pertanian (Kementan) dilakukan bersamaan dengan Perayaan Hari Tani Nasional. Lapak Kostratani Online di Bukalapak tentu menjadi suplemen positif. Sebab, mayoritas daerah sudah menerapkan sistem pertanian berbasis Kostratani.

“Kostratani ini menjadi sistem besar yang membantu petani melewati persaingan industri 4.0. Posisinya sangat strategis untuk terus menaikan produksi pertanian secara menyeluruh. Sistemnya juga sudah siap diterapkan. Pokoknya pertanian Indonesia akan semakin maju dan petani bertambah sejahtera,” tegas Mentan Syahrul.

Menjadi basic revolusi industri 4.0, Kostratani 96% sudah diterapkan pada 96% Balai Pelatihan Pertanian (BPP). Hingga pekan ke-3 September 2020, Kostratani pun sudah diaktivasi pada lebih dari 5.400 BPP di nusantara. Mereka pun terkoneksi langsung dengan fasilitas digital Agriculture War Room (AWR) milik Kementan. Hanya 4% saja BPP yang belum menjalankan fungsi Kostratani secara penuh.

Sedangan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menegaskan optimalisasi perdagangan secara online menjadi sub dari Kostratani. Sebab, Kostratani memperkuat produktivitas pertanian dari hulu hingga hilir.

“Selain kualitas sumber daya manusianya, Kostratani juga menyiapkan sistemnya. Kini sistem itu semakin kuat dengan bergabungnya Bukalapak,” ungkap Dedi Nursyamsi.

Dedi menjelaskan hanya tinggal 4% lagi fungsi digital Kostratani yang dalam proses terhubung yaitu di Papua dan Bangka Belitung (Babel). Sebab, beberapa BPP di sana belum terkoneksi internet karena belum didukung sinyal seluler. Hingga kini Jumlah anggota Kostratani total ada 5.733 BPP.

“Sistem digitalisasi perdagangan pertanian pada prinsipnya sudah siap. Memang masih ada daerah yang belum beralih menjadi Kostratani. Kami juga sudah berkirim surat kepada Kemenkominfo agar sinyal internet dihadirkan di sana. Yang pasti, pertanian akan semakin maju dari hulu hingga hilir dengan kehadiran Kostratani dan Bukalapak,” jelas Dedi.

Konsep pertanian maju, mandiri, dan modern saat ini lebih riil dengan bergabungnya Bukalapak. Dan, pertanian menjadi sektor yang resisten sepanjang pandemi Covid-19. Saat perekonomian nasional mengalami kontraksi -5,3%, pertanian tumbuh 2,19% (yoy) pada 2020. Rata-rata Nilai Tukar Petani pada Agustus 2020 naik 0,56%, lalu Nilai Tukar Usaha Petani berada pada angka 100,84 atau tumbuh 0,31%.

“Dengan Kostratani dan sistem online yang dibangunnya, otomatis petani semakin optimal menikmati value ekonomi pertanian dari hulu hingga hilir. Inilah yang namanya implementasi keberpihakan pada petani. Artinya, petani yang disejahterakan karena mereka sudah berkeringat menyiapkan beragam jenis produk pertaniannya,” kata Dedi lagi.

Untuk mendukung optimalisasi fungsi Lapak Kostratani Online, formulasi khusus juga sudah disiapkan oleh Kementan melalui BPPSDMP. Sebab, sedikitnya ada 3 elemen yang harus dipenuhi petani untuk berjualan melalui Lapak Kostratani Online. Sebut saja, Produk, Packaging, dan Izin Edar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Untuk menyempurnakan aspek administrasi, kerjasama dengan BPOM sedang dirintis Kementan

Lebih lanjut Dedi menyampaikan, BPPSDMP mengklasifikasi calon member Lapak Kostratani Online di dalam 3 grade. Ada calon member yang siap, artinya memenuhi 3 elemen tersebut. Grade lainnya ditempati calon member dengan status dalam proses. Mereka memiliki Produk dan Packaging, tapi terkendala Izin Edar BPOM. Untuk calon member lainnya, mereka baru memiliki produk tapi belum disertai Packaging dan Izin Edar BPOM.

“Untuk petani yang sudah siap bisa langsung action melalui Lapak Kostratani Online. Jumlahnya sudah banyak. Selama ini mereka juga aktif berjualan online. Tapi, untuk yang lainnya, semua permasalahan yang mereka hadapi terus dicarikan solusinya. Kami terus jajaki kerjasama dengan BPOM, satu sisi para petani dan pengusaha ini didorong untuk melengkapi syarat administrasinya,” tutup Dedi.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *