Petani Bintan Diajak Manfaatkan Asuransi untuk Jaga Lahan

oleh -521 views
oleh

KEPULAUAN RIAU – Sejumlah tanaman padi di Bintan, Kepulauan Riau, mengalami gagal panen akibat terendam banjir. Kondisi ini membuat Kementerian Pertanian prihatin. Para petani pun diajak untuk mengasuransikan lahan pertaniannya agar terhindar dari kerugian.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo petani harus selalu menjaga lahannya agar terhindar dari kerugian.

“Ada sejumlah kondisi yang membuat pertanian bisa gagal panen. Seperti perubahan iklim, cuaca ekstrim, bencana alam, dan serangan organisme pengganggu tanaman. Agar terhidari dari kerugian akibat gagal panen, petani bisa mendaftarkan lahannya dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP),” tutur Mentan, Jumat (15/1/2021).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy menjelaskan, AUTP adalah bagian dari mitigasi bencana.

“Jika terjadi kondisi gagal panen, pihak asuransi akan mengeluarkan klaim. Dengan klaim ini, petani tidak akan menderita kerugian. Sebaliknya, petani bisa tanam kembali,” katanya.

Menurut Sarwo Edhy, klaim yang akan diberikan pihak asuransi adalah sebesar Rp 6 juta perhektare.

“Program asuransi sendiri mendapatkan bantuan subsidi dari pemerintah. Sehingga premi yang harus dibayarkan petani tidaklah berat. Namun, klaim yang akan diterima jika gagal panen tetap sama, Rp 6 juta perhektare,” katanya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan, Khairul, tanaman padi yang gagal panen akibat banjir berada di Kampung Poyotomo.

“Akibat banjir yang melanda Bintan, hampir 2-3 hektare padi siap panen gagal dipanen karena terjangan banjir air laut,” Khairul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *