Petani Cilegon Gunakan Hand Traktor dan Power Threser Hadapi Musim Tanam

oleh -561 views
oleh

Jakarta – Para petani di Cilegon menyambut musim tanam II tahun 2020 dengan dibekali alat dan mesin pertanian (alsintan) jenis hand traktor dan power threser. Meski luas baku sawah (LBS) terbatas, petani tetap semangat melakukan gerakan percepatan olah dan tanam (GPOT).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi semangat petani Cilegon untuk terus menanam.

“Pertanian tidak boleh berhenti. kapan pun dimana pun petani harus terus menanam. karena kita harus menanam agar produktivitas terus meningkat dan ketahanan pangan terjaga,” kata Mentan SYL, Sabtu (18/07/2020).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan petani Indonesia harus memaksimalkan teknologi pertanian.

“Teknologi dan mekanisasi pertanian seperti penggunaan alsintan, bisa membantu petani dalam meningkatkan produktvitas dan meminimalisir losses. Oleh karena itu, kita selalu mendorong agar petani memaksimalkan alsintan agar lebih efektif dalam bekerja,” katanya.

Hand traktor yang digunakan petani Cilegon, bermanfaatkan mengolah lahan. Sementara power threser adalah alat perontok padi yang biasanya digunakan petani setelah panen. Kedua alsintan ini bisa membuat kerja petani menjadi lebih cepat.

Menurut Koordinator Penyuluh Kota Cilegon, Dedi Septriyansa, gerakan olah tanah dan tanam (GPOT) di Cilegon dilakukan pada lahan seluas 300 hektare. Tepatnya di Kecamatan Cibeber, Kecamatan Jombang, Kecamatan Citangkil dan Kecamatan Ciwandan.

Dedi menjelaskan, petani menanam padi varietas Ciherang dan Mekongga yang ditanam dengan sistem tanam jarwo 4:1, 6:1 dan tegel. Tanaman ini diperkirakan panen pada September dengan perkiraan provitas mencapai 5,9 ton per hektare.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *