READSI Dongkrak Semangat Wanita Tani di Poso

oleh -467 views
oleh

POSO – Program READSI terus memberikan dukungan bagi petani di wilayah sasaran, termasuk keterlibatan petani wanita di Poso, Sulawesi Tengah. READSI mendorong wanita tani agar dapat memanfaatkan pekarangan rumah tangga untuk bertani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, untuk menjaga ketahanan pangan semua lahan pertanian harus diberdayakan.

“Tidak boleh ada lahan yang menganggur. Manfaatkan semua lahan untuk menanam. Dengan cara itu, kita bisa menjaga ketahanan pangan,” katanya.

Hal serupa disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, Kementan memiliki sejumlah program untuk mengembangkan pertanian, salah satunya program READSI.

“Salah satu komponen Program READSI adalah Pengembangan Mata Pencaharian di Perdesaan, dengan sub komponen promosi perbaikan gizi. Oleh karenanya, READSI sangat mendorong keterlibatan perempuan dalam kelompok sasaran program,” tuturnya.

READSI diharapkan bisa meningkatkan peran serta produktivas wanita tani sebagai pengurus rumah tangga dan pencari nafkah (tambahan maupun utama). Hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, menuju pencapaian perbaikan gizi keluarga.

“Salah satu kelompok penerima sasaran READSI adalah KWT. Karya Bersama yang berfokus pengembangan usaha sayuran. Dalam penerapan usaha kelompok telah melakukan praktek budidaya sesuai dengan pedoman dan teknis pembudidayaan tanaman sayur,” jelasnya.

Budidaya dan produksi tanaman dilakukan dengan media tanah atau media buatan, sedikit mungkin menggunakan bahan anorganik. Bahan – bahan sisa kegiatan pertanian berupa sekam, arang sekam, sabut kelapa, serbuk gergaji, dan sampah daun lainnya.

Jemi Ranggian, selaku FD Desa Bangunjaya, menuturkan bahwa kelompok sudah siap dalam rangka pengembangan kebun bibit untuk keberlanjutan usaha dalam pemanfaatan pekarangan.

“Sekarang waktunya mendorong KWT Karya Bersama untuk dapat memenuhi ketersediaan bibit dan benih secara berkelanjutan. Diusahakan terletak pada daerah yang strategis (dekat pemukiman masyarakat) dan mudah dijangkau oleh anggota kelompok/masyarakat agar distribusi benih tidak mengalami banyak kendala,” ujarnya.

Jemi juga menuturkan bahwa fungsi darti kebun bibit selain untuk memasok kebutuhan bibit bagi anggota kelompok dan yang terutama adalah memberi jaminan ketersediaan sejumlah bibit setiap waktu serta kualitas yang baik.

Pengembangan Pekarangan (Jumlah / luas, jenis komoditas, panen, dll) Pengembangan pekarangan KWT. Karya Bersama Program READSI merupakan hasil atau dampak dari kinerja serta keseriusan pengurus dan anggota kelompok. Selain adanya perluasan pekarangan juga memberi jaminan akan kualitas tanaman.

Jemi juga menuturkan bahwa salah satu dari tujuan pengembangan pemanfaatan pekarangan adalah untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi bagi keluarga.

Pengolahan hasil usaha untuk nilai tambah ekonomi petani / keluarga. Mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga mampu meningkatkan kesejateraan anggotanya.

“Dengan hadirnya READSI di Desa Bangunjaya, sangat memberi manfaat bagi kelompok tani. Dengan pemanfaatan pekarangan sendiri dapat menghemat pengeluaran keluarga akan belanja sayur, bumbu, buah serta hemat biaya transport ke pasar,” katanya.

Adapun area pemasaran hasil usaha kelompok meliputi seluruh Desa di Kecamatan Pamona Selatan serta dapat memenuhi permintaan kebutuhan sayuran diwilayah lain dengan penjualan yang dilakukan oleh pengecer.

“Sampai saat ini hasil penjualan dikembangkan dalam simpan pinjam kelompok/tabungan kelompok sebesar Rp. 7.550.000 per bulan Desember 2020,” ujar Jemi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *