READSI Kementan Dorong Kemandirian Petani Tolitoli dari Produksi Pupuk Organik

oleh -320 views
oleh

TOLITOLI – Pertanian Tolitoli, Sulawesi Tengah, dijamin semakin mandiri dan berdaya guna. Didorong program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI), mereka bisa memenuhi kebutuhan saprodi pertaniannya sendiri. Kelompok tani di Tolitoli memproduksi olahan pupuk organik. Ada banyak keuntungan mulai dari efisiensi biaya, value ekonomi naik, dan lingkungan yang sehat lestari.

“Kemandirian harus dimiliki kelompok tani. Mereka juga harus inovatif dan kreatif. Kami apresiasi kelompok tani di Tolitoli karena memproduksi sendiri pupuknya. Dengan pupuk organik, ada banyak keuntungan yang didapat. Lingkungan juga bersih dan sehat karena tidak ada sampah,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Membangun kemandirian petani, program READSI diarahkan sebagai stimulan percepatan target ketahanan pangan. READSI digulirkan di 6 provinsi dan 18 kota/kabupaten, termasuk 342 desa. Sebut saja Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Misi lain READSI adalah perbaikan gizi keluarga dan akses simpan pinjam.

“READSI sejauh ini efektif menjawab berbagai permasalahan di lapangan. Semuanya dioptimalisasi dengan potensi sekitar yang ada. Olahan pupuk organik ini juga sangat potensial kalau produksinya besar bisa dijual. Dari situ ada keuntungan yang besar,” terang SYL.

Mengakselerasi potensinya, program READSI menginisiasi pertemuan kelompok tani di Desa Bambalaga. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekdis Tanaman Pangan dan Hortikultura Tolitoli. Ada juga Kapolsek Ogodeide, Koordinator BPP, Kepala Desa, Babinsa, hingga Babinkamtibmas. Bergabung juga Kepala Desa Bambalaga hingga Penyuluh Pertanian. Selain membahas berbagai kendala, pertemuan ini dilanjutkan dengan kunjungan ke paha titik koordinat penempatan Unit Usaha Pupuk Organik (UPO).

“Pupuk menjadi kebutuhan utama yang selalu diperlukan oleh petani. Pemerintah sebenarnya sudah menyediakan akses pupuk bersubsidi. Tapi, kami tetap mendorong aktivitas kreatif petani seperti pembuatan olahan pupuk organik mandiri. Ada banyak keuntungan di sini,” jelas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.

Pemerintah secara umum memberi petani akses lebar terhadap pupuk. Alokasinya bahkan tercantum dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK). E-RDKK ini sebelumnya mengalami validasi berjenjang. Distribusinya juga tidak pernah mengalami keterlambatan di lapangan, dari zona provinsi, kabupaten, hingga di kecamatan. Dedi menambahkan, produksi pertanian optimal karena pupuk aman.

“Target kenaikan produksi harus dipenuhi. Untuk itu, kami juga tetap berkomitmen mendukung dan memenuhi semua kebutuhan petani. Distribusi pupuk sejauh ini aman dan lancar. Aspek pemenuhannya diantaranya mengacu e-RDKK. Jadi, pastikan data e-RDKK valid. Pupuk juga semakin aman dengan produksi mandiri pupuk organik mandiri,” lanjut Dedi lagi.

Menjamin musim tanam Lini 1-4, total stok pupuk yang disiapkan sekitar 2,1 Juta Ton. Stok pupuk salah satunya ditopang Pupuk Kaltim dengan zonasi wilayahnya diantaranya Sulawesi.hingga 7 April 2021, Pupuk Kaltim sudah menyalurkan 306.038 Ton pupuk bersubsidi dengan varian Urea dan NPK.

Pupuk Kaltim.juga sudah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sekitar 217.499 Ton. Ada juga 95.008 Ton pupuk nonsubsidi untuk menyangga kebutuhan Puouk Kaltim. Pupuk tersebut akan memenuhi kebutuhan petani yang terdaftar di e-RDKK maupun yang belum. Fasilitator Desa Bombalaga Moh Amin mengatakan, identifikasi kebutuhan kelompok tani sudah teridentifikasi melalui rapat pengurus kelompok READSI.

“Program READSI memberi banyak kemudahan kepada kami. Kebutuhan pupuk dipenuhi dan kami ingin mandiri makanya mengembangkan Unit Usaha Pupuk Organik. Unit pupuk ini akan menjadi usaha pendamping kegiatan rutin pertanian. Dengan begitu ada banyak sumber pendapatan yang masuk,” kata Amin.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *