READSI Mesin Ekonomi Besar, Sulap Jagung Buol Jadi Uang Rp31,02 Juta/Ha

oleh -247 views
oleh

BUOL – Program Rural Empowerment Agricultural and Development Scalling Up Initiative (READSI) Kementan menjadi mesin ekonomi super besar. READSI Kementan mampu mengubah Jagung di Buol, Sulawesi Tengah, jadi komoditi seksi dengan konversi income petani Rp31,02 Juta/Ha. Rekayasa dan inovasi teknologinya mampu meningkatkan produktivitas Jagung hingga 330%.

“READSI Kementan memang mengejar peningkatan produktivitas dan kualitas pertanian secara signifikan. Dengan begitu, para petani akan mendapatkan income besar dari usahatani yang dijalankannya. Artinya, misi READSI untuk membuat petani sejahtera hingga terciptanya ketahanan pangan sepenuhnya terwujud,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Senyum lebar kini dimiliki para petani dengan komoditi Jagung di Desa Langudon, Kecamatan Boka, Buol. Berkat support READSI Kementan, hasil panen raya Jagung pada pekan ke-3 Juli kemarin menghasilkan income petani sekitar Rp31,02 Juta/Ha. Bandingkan dengan income petani Jagung sebelum treatment READSI Kementan digulirkan yang hanya menghasilkan Rp9,4 Juta/Ha saja.

“READSI menjadi pilar penting dalam akselerasi perekonomian. Apalagi, pemerintah sedang mendorong pemulihan ekonomi di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Dengan kapasitas dan potensi yang ada, pertanian jadi sektor yang terus tumbuh. Memberi kontribusi besar terhadap perekonomian. Prestasi ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan,” terang SYL lagi.

Hasil income besar Jagung di Buol tidak lepas dari peningkatan produktivitas dan kualitasnya. Menggulirkan program READSI, Buol berhasil meningkatkan produktivitas Jagungnya hingga 330% per Hektar. Saat ini dalam 1 Hektar lahan Jagung mampu memproduksi 6,6 Ton. Dalam kondisi sebelum program READSI masuk, petani hanya mampu menghasilkan produksi Jagung 2 Ton/Ha.

“READSI Kementan terus memberikan manfaat ekonomi besar kepada petani. Pendapatan petani meningkat tajam seiring tingginya produktivitas dan kualitas komoditi yang dihasilkan. Performa positif tersebut juga tidak lepas dari tingginya kompetensi sumber daya manusia (SDM) pertanian,” jelas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.

Mengoptimalkan usahatani Jagung, beragam dukungan dialirkan READSI Kementan. Untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pertanian di Buol, READSI menggelar program Sekokah Lapang. Kegiatan usahatani juga semakin optimal dengan bantuan sarana produksi. Hasilnya, usahatani Jagung di Buol semakin efektif dan efisien dengan manfaat ekonomi besar bagi petani.

“Dukungan penuh diberikan kepada petani melalui, terlebih peningkatan kompetensi SDM-nya. Sebab, SDM menjadi kunci peningkatan produktivitas dan kualitas pertanian dengan porsi hingga 50%. Dengan SDM pertanian kuat, kami optimistis bisa mencapai target stabilitas dan ketahanan pangan dengan disertai peningkatan kesejahteraan petani lebih cepat,” tegas Dedi lagi.

Stabilitas ketahanan pangan memang dibidik Kemenyan melalui berbagai formula, diantaranya optimalisasi pangan alternatif. Apalagi, target besar secara khusus dimiliki Kementan untuk mendorong produktivitas Jagung. Untuk 2021, target produktivitas Jagung yang dibidik mencapai p22,5 Juta Ton. Target besar tersebut dihasilkan dari luas tanam Jagung 4,2 juta Ha. Adapun luas panen mencapai 4,1 Juta Ton dengan jumlah produktivitas mencapai 5,4 Ton per Ha.

“Semua harus optimistis. Situasi sulit karena pandemi Covid-19 harus disikapi secara kreatif dan inovatif. Pertanain saat ini sudah didukung kompetensi SDM yang bagus, meski upgrade harus dilakukan. Dan, kompetensi SDM akan terus ditambah melalui berbagai pelatihan. Saat ini, Kementan akan menggelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh,” ujar Dedi lagi.

Menaikkan kompetensi SDM pertanian masif, Kementan memang menyiapkan pelatihan khusus. Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh dilaksanakan pada 6-10 Agustus 2021. Formatnya digelar online dan offline. Pendaftarannya melalui http://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi. Durasi waktu pelatihannya 10 jam per sesi, dengan materi beragam. Ada 3 kelompok pelatihan yang bisa diikuti peserta.

“Program READSI memberi manfaat besar bagi petani. Petani sudah merasakan manfaatnya melalui pendapatan besar dari komoditi Jagung. Pendapatan petani naik tinggi karena produktivitasnya *meningkat* tajam. Kami juga siap menambah pengetahuan melalui pelatihan. Harapannya ada teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas yang sudah ada,” ujar Penyuluh Pertanian Langudon Eko Ismiyanto.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *