Saluran Irigasi Direhabilitasi, Produktivitas di Belawa Wajo Meningkat

oleh -369 views
oleh

SULAWESI SELATAN – Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang dilakukan Kementerian Pertanian, melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, berdampak positif.

Kegiatan padat karya ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Leppangeng, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo.

Produktivitas yang sebelumnya hanya 5.3 ton/ha, meningkat menjadi menjadi 6,7 ton/ha setelah saluran irigasi direhabilitasi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap kegiatan RJIT bisa membantu meningkatkan pendapatan petani.

“Dengan kegiatan RJIT, kita ingin meningkatkan produktivitas pertanian agar pendapatan petani pun meningkat. Oleh karena itu, kita berharap saluran irigasi yang telah direhabilitasi bisa dimanfaatkan dan dijaga sebaik-baiknya,” tuturnya.

Sementara Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan kegiatan RJIT bukan hanya memperbaiki saluran irigasi tersier yang rusak.

“Lewat kegiatan padat karya ini, saluran irigasi kita maksimalkan dan tingkatkan fungsinya. Sehingga lahan yang bisa teraliri air meningkatkan, sehingga luas tanam juga bertambah,” tuturnya.

Sarwo Edhy menjelaskan jika RJIT adalah bagian dari water management.

“Dengan RJIT, kita ingin memastikan air yang berada di saluran irigasi bisa menjangkau petakan-petakan sawah,” katanya.

Di Kabupaten Wajo, kegiatan RJIT dilakukan secara swakelola oleh Kelompok Tani Padi Mekar XIX di Daerah Irigasi Palaguna.

Panjang saluran irigasi yang direhabilitasi mencapai 107 Meter. Kondisi saluran irigasi sebelum diperbaiki berupa saluran tanah, sehingga distribusi air ke lahan sawah pada bagian hilir kurang lancar

“Dengan RJIT, saluran saat ini menjadi saluran permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan dua sisi saluran. JIka sebelumnya luas layanan irigasi 50 Ha, namun setelah RJIT meningkat menjadi seluas 55 Ha,” terang Sarwo Edhy.

Pada lokasi ini intensitas pertanaman (IP) 200 atau 2 kali tanam dalam 1 tahun, diharapkan dapat meningkatkan IP menjadi 300.

“Namun paling tidak IP 200 dapat dipertahankan,” harapnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *