Sambut Kostratani, Petani Pekalongan Aktivasi Gedung PusLuhDes

oleh -575 views
oleh

PEKALONGAN – Kado spesial diberikan petani Kabupaten Pekalongan sambut kehadiran Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Dalam kesempatan yang sama Pos Penyuluhan Pertanian Desa (PosLuhDes) Langkap, Kedungwuni, Pekalongan, juga turut diluncurkan, Kamis (10/9). PosLuhDes akan menjadi pusat aktivitas petani Langkap dalam penyusunan strategi dan manajerial bisnis pertanian.

Sama halnya seperti wilayah lain di Jawa Tengah, aktivasi Kostratani juga dilakukan di 2 Balai Pelatihan Pertanian (BPP) yang ditunjuk sebagai role modelnya di sana. Salah satunya adalah BPP Model Kostratani Kedungwuni. BPP ini ditopang 16 desa juga 3 kelurahan. Potensi lahannya terdiri 968,81 Hektar Sawah, 114,67 Hektar Tegalan, dan 29,34 Hektar Hutan Rakyat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kostratani akan menjadi pusat dari gerakan pembangunan pertanian.

“Kostratani diperkuat karena Kostratani akan menjadi pusat data dan informasi pertanian. Kostratani juga pusat gerakan pembanguan pertanian, pusat pembelajaran demplot atau sekolah lapang. Dan lainnya. Kostratani juga mengawal program utama Kementan,” tuturnya.

Sementara Kepala Desa Langkap Mohammad Yahya mengutarakan rasa bahagianya atas hadirnya Kostratani.

“Kami sangat gembira karena Kostratani diterapkan di sini. Artinya, kami memiliki peluang lebih besar untuk lebih maju dan produktif. Pertanian di sini potensial, apalagi infrastruktur kami cukup lengkap. Kami sekarang sudah memiliki gedung pertanian dengan beragam fungsi strategisnya,” ungkap Yahya sapaanya.

Pembangunan gedung PosLuhDes dimotori Kelompok Tani ‘Tani Mukti’ dan ‘Karyo Mukti’, Langkap. Berdiri pada 2015, kedua kelompok tani tersebut memiliki anggota sekitar 300 orang. Beragam komoditi diusahakan dengan basic padi. Rata-rata produktivitas padi mencapai 6,5 Ton per Hektar, adapun jumlah maksimalnya sekitar 8 Ton per Hektar.

Yahya menambahkan, desain PosLuhDes sangat luwes. “PosLuhDes menjadi tempat berkumpul. Kami semua bisa membicarakan banyak hal terkait pertanian di PosLuhDes. Gedung tersebut punya banyak fungsi. Desainnya dibuat luwes untuk menunjang semua kegiatan pertanian. Pokoknya dari hulu hingga hilir. Semua aktivitas pertanian di Langkap akan diawali dari sini,” lanjutnya.

Resmi digulirkan bersamaan dengan launching Kostratani di Pekalongan, PosLuhDes ini dikembangkan dari dana desa. Dibangun sekitar 2,5 bulan, jumlah kebutuhan anggaran mencapai Rp236 Juta. Dana tersebut diambilkan dari tahap pertama pencairan tahun 2020.

Yahya juga mengatakan, seluruh petani di Langkap memiliki mimpi besar sebagai pusat studi pertanian nasional.

“Kami memanfaatkan dana desa di dalam pembangunan PosLuhDes. Masyarakat di sini sepakat kalau pencairan tahap awal dana desa tahun 2020 digunakan untuk membangun PosLuhDes. Bagaimanapun, kami memiliki mimpi besar. Kami berharap Desa Langkap ini bisa menjadi pusat studi pertanian tingkat nasional. Para petani dari wilayah lain, termasuk luar Jawa, bisa belajar pertanian di sini,” kata Yahya.

Menjadi desa berbasis pertanian, Langkap mengembangkan komoditi Beras Sehat (organik). Luas lahan pengusahaan khusus Beras Sehat mencapai 1,5 Hektar. Produksinya mencapai 6-7 Ton peh Hektar. Lalu, mereka juga mengembangkan sistem tanam Jarwo 3 dan Jarwo 4. Jarwo atau Jajar Legowo menjadi cara tanam padi yang terdiri dari beberapa baris, lalu diselingi 1 baris (lorong) kosong.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan terkejut dengan apa yang dilakukan Kelompok Tani di Pekalongan ini.

“Kami terkejut mendengar mereka sudah memiliki gedung PosLuhDes. Petani di Langkap sangat serius mengembangkan pertaniannya. Secara umum, dana desa bisa digunakan untuk mendukung pertanian. Untuk itu, kami siap memberikan dukungan penuh pada mereka. Apalagi, Kostratani sudah digulirkan di sana,” terang Dedi.

Semakin menarik, kelompok tani di Langkap juga mulai mengembangkan usaha pembibitan padi. Jenis yang dikembangkan diantaranya IR 32 dan Inpari 23. Nantinya benih-benih padi tersebut akan dijual secara umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *