SL IPDMIP Disambut Antusias di Manggarai Timur

oleh -1,154 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID//MANGGARAI TIMUR – Program Sekolah Lapangan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, disambut sambut sangat antusias. Buktinya, kegiatan Sekolah Lapang di Manggarai Timur sudah memasuki pertemuan keenam.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, IPDMIP akan memberikan dampak positif buat petani.

“Tujuan dari proyek IPDMIP adalah meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan petani. Khususnya yang berada di sekitar Daerah Irigasi (DI). Makanya petani harus menyerap banyak ilmu dari kegiatan ini untuk meningkatkan produksi,” tutur Mentan SYL, Senin (27/07/2020).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal ini.

“IPDMIP merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi. Baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi, maupun kewenangan kabupaten. IPDMIP berupaya mewujudkan agro industri dan ketahanan pangan sebagai wujud kontribusi sektor pertanian bagi ketahanan nasional,” tuturnya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, IPDMIP dilaksanakan secara terintegrasi lintas sektor, melibatkan Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan.

“Lintas sektor ini bekerja sama dengan masyarakat petani dan semua pihak yang terkait baik di dalam dan sekitar daerah Irigasi dengan mengedepankan partisipasi stakeholders, dan dimaksudkan untuk mengembangkan inovasi yang didasarkan atas kebutuhan lapangan,” jelasnya.

Salah satu kegiatan IPDMIP adalah Sekolah Lapang (SL). Di Manggarai Timur, kegiatan ini diikuti serius oleh para petani.

Menurut penyuluh Desa Rana Loba, Maria Margareta Bahong, kegiatan Sekolah Lapang (SL) IPDMIP di Kelompok Tani Tungku Mose WKPP Rana Loba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, dibuka oleh Sekretaris Lurah dan Kepala Bidang Prasarana Sarana Pertanian dan Penyuluh Yohanes S. Manubelu pada tanggal 22 Juni 2020.

“Hingga kini SL di Manggarai Timur telah sampai pada pertemuan keenam yang mengajarkan petani teknik penanaman,” jelasnya.

Maria yang akrab dipanggil Mar merinci, setelah acara pembukaan petani mengikuti Pertemuan I dengan materi persiapan lahan.

Sedangkan Pertemuan 2, membahas kegiatan penyiapan benih (seleksi Benih dan Perlakuan Benih), diikuti materi persemaian benih pada Pertemuan 3. Di Pertemuan 4 materinya pengolahan lahan, kemudian Pertemuan 5 membahas penggarukan dan perataan. Dan pada Pertemuan ke 6, petani mendapat materi mengenai Tanam Pindah Jarwo,” ungkapnya.

Sedangkan penyuluh pendamping IPDMIP Stefanus, mengaku mendampingi 3 daerah Irigasi (DI) yang semuanya sudah menjalankan SL tahap I. Sedangkan SL yang sedang diikuti sekarang adalah tahap ke II.

“Dari hasil panen SL tahap I, semua mengalami kenaikan produksi. Contohnya di DI Wae Mau, produksinya menjadi 4,5 ton/ha dari 2,8 ton /ha . Di Wae Richa meningkat menjadi 6,7 ton/ha dari 4,5 ton/ha,” jelasnya.

Ditambahkannya, kenaikan produksi tersebut membuat petani dan penyuluh semakin semangat. Karena, beberapa teknologi yang disampaikan ke petani dapat diikuti meskipun masih ada kendala benih yang digunakan belum menggunakan benih yang sesuai rekomendasi.

Stefanus juga merasakan begitu lega, hasil kerjanya tidak sia-sia. Karena untuk SL tahap yang ke II, karena petani di sekitar lokasi SL, ikut menirukan teknologi yang diterapkan dalam SL. Sehingga Stefanus tidak mengalami kesulitan untuk mengajak petani untuk tetap turun ke sawah meskipun sedang pandemi Covid-19.(Yla/EZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *